Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Teguran 'Galak' Jokowi, Sindir Menteri hingga Kekalahan dari Malaysia

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) kerap tampil garang ketika memberikan instruksi dan menyikapi persoalan bangsa dewasa ini.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in 5 Teguran 'Galak' Jokowi, Sindir Menteri hingga Kekalahan dari Malaysia
BIRO PERS/BIRO PERS
Presiden Joko Widodo mengungkapkan kemarahan ketika ditanya sejumlah wartawan terkait kasus dugaan pencatutan namanya dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam permintaan saham Freeport, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (7/12/2015). Presiden Joko Widodo menegaskan tidak boleh ada pihak mana pun yang bisa mempermainkan kewibawaan lembaga negara karena hal ini menyangkut soal kepatutan, kepantasan dan moralitas. TRIBUNNEWS/BIRO PERS 

2. Nada bicara Jokowi meninggi saat Indonesia kalah dari Malaysia

Nada bicara Jokowi meninggi saat berpidato dalam pembukaan Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2017 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Mei 2017 silam.

Saat itu Jokowi prihatin dengan kondisi Indonesia yang menurutnya tertinggal dari negara lain.

"Yang lain sudah bicara space age, bagaimana mengelola luar angkasa agar berguna bagi manusia. Kita masih berkutat untuk hal yang tidak produktif," ujar Jokowi.

Jokowi juga menyinggung mengenai kondisi bangsa yang saat ini larut saling menghujat.

"Urusan demo, urusan fitnah, urusan hujat menghujat yang selalu mengembangkan negatif thinking. Suudzon terhadap yang lain. Fitnah, kabar bohong. Apakah ini mau diteruskan?" tambah Jokowi.

Presiden ke tujuh Indonesia ini juga menyinggung mengenai perkembangan sistem transaksi di negara lain yang kian maju.

Berita Rekomendasi

Mereka tak lagi membayar menggunakan kartu kredit, melainkan membayar lewat aplikasi yang ada di ponsel pintar.

Sedangkan di Indonesia, masih sibuk mempersoalkan cantrang.

"Betapa kita tiap hari urusannya nelayan cantrang enggak rampung. Urusan bibit irigasi tidak rampung. Harusnya bagaimana membawa nelayan kita offshore," katanya.

"Kita hanya terus menerus masalah benih dan irigasi enggak rampung. Nelayan dan cantrang enggak rampung. Kita mau kemana?" tambah Jokowi.

Jika ingin Indonesia mampu bersaing dengan negara lain, Jokowi meminta kepada seluruh masyarakat agar mengubah pola pikir yang rutinitas dan membahas hal yang tidak produktif.

"Inilah yang harus kita bangkitkan. Mindset kita, pola pikir kita harus kita ubah. Jangan sampai kayak kemarin-kemarin, saya sudah geregetan masalah yang tidak produktif ini," kata Jokowi.

Jokowi juga menyinggung posisi Indonesia yang dulu pernah menjadi contoh daru negara lain.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas