Prajurit TNI Ini Rela Pertaruhkan Nyawa Demi Seberangkan Anak-anak yang akan Berangkat Sekolah
Masih ingat rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy tentang sistem “full day school”?
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masih ingat rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy tentang sistem “full day school”?
Menurutnya, kalau anak-anak tetap berada di sekolah, mereka bisa menyelesaikan tugas-tugas sekolah sampai dijemput orangtuanya sesuai jam kerja.
Sehingga secara perlahan karakter anak terbangun dan tidak menjadi liar di luar sekolah.
Namun rencana ini mendapat banyak kritikan.
Salah satunya adalah sistem pendidikan yang tidak merata di Indonesia.
Jika sistem ini dilakukan di Jakarta atau kota-kota besar lainnya kemungkinan tidak masalah, namun bagaimana jika dilakukan di desa-desa terpencil di Indonesia timur sana?
Buat berangkat sekolah saja, anak-anak dari tempat-tempat terpencil di seluruh Indonesia sudah susah.
Contohnya adalah foto yang diunggah dalam akun Instagram resmi Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Puspen TNI), @puspentni.
Dalam foto tersebut terlihat seorang tentara tengah bergantung di atas aliran sungai sambil membawa tiga orang anak.
Keterangan foto tertulis:
“Inilah prajurit Hasanuddin di Korem Kendari dengan segala daya upaya membantu anak-anak sekolah menyebrangi sungai yang deras demi masa depan generasi pelanjut cita-cita bangsa. @kodam.hasanuddin”
Inilah masalah sebenarnya dalam dunia pendidikan Indonesia.
Di mana belum meratanya sistem dan fasilitas pendidikan untuk seluruh siswa di Indonesia.
Ternyata masih banyak anak-anak dari daerah terpencil yang menyeberangi sungai, berjalan berjam-jam, dan melewati hutan demi pergi ke sekolah.