Alasan DPR Lucu dan Kekanak-kanakan Ingin Bangun Apartemen di Taman Ria
DPR kembali memunculkan rencana proyek ambisius mereka untuk tahun 2018 mendatang.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPR kembali memunculkan rencana proyek ambisius mereka untuk tahun 2018 mendatang.
Peneliti Formappi Lucius Karus melihat DPR masih ngotot merencanakan pembenahan kompleks parlemen yang isinya antara lain perpustakaan dan museum, tempat berdemonstrasi, dan apartemen untuk anggota.
"Saya kira DPR ini gagal paham untuk membaca pesan penolakan publik sebelumnya saat rencana pembangunan kompleks parlemen ditentang ramai-ramai," kata Lucius melalui pesan singkat, Jumat (11/8/2017).
Padahal, kata Lucius, pesan publik paling utama bukan soal tidak pentingnya parlemen kita diperindah atau diperbaharui, akan tetapi DPR sebagai pengusul harus membenahi terlebih dahulu cara kerja dan mental mereka yang lamban dalam hal kinerja. Pesan publik juga agar DPR mesti bisa bersih dari korupsi sehingga mereka sungguh bisa dipercaya.
Baca: Fahri Hamzah Usulkan DPR Bangun Apartemen untuk Anggota Dewan
"Dan pesan publik di atas sepertinya gagal dipahami anggota DPR ketika masih saja ngotot menginginkan pembangunan fasilitas, dan di saat bersamaan gagal membuktikan bahwa mereka berhasil menjawab tantangan publik agar meningkatkan kinerja mereka, menghilangkan dan membersihkan DPR dari para pelaku korupsi," kata Lucius.
Selain itu, lanjut Lucius, alasan pembangunan karena fasilitas yang ada sudah tak memadai.
Lucius juga berkomentar mengenai rencana DPR membangun apartemen. Menurutnya, hal itu nampak lucu dan kekanak-kanakan dengan mengatakan bahwa pembangunan apartemen diperlukan karena jarak DPR dengan kompleks perumahan Kalibata jauh sehingga mereka kerap terlambat.
Baca: Penjaga Rumah Sukarno Sering Ditakut-takuti Warga, Katanya Ada Hantu Monyet
Menurut Lucius, alasan tersebut nampak tak masuk di akal jika melihat gedung parlemen yang sekarang masih cukup memadai untuk mereka yang sungguh-sungguh mau bekerja. Lucius menuturkan permasalahan yang ada kemauan bekerja itu yang diragukan dari DPR.
"Buktinya aneka fasilitas yang selama ini selalu ditambahkan kepada DPR tak berbanding lurus dengan capaian kinerja mereka. Bahkan ada kecenderungan, fasilitas yang semakin memadai justru cenderung membuat DPR terbuai sehingga malas bekerja," kata Lucius.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan angkat bicara mengenai anggaran Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) DPR 2018. Jika anggaran tersebut naik, Fahri mengusulkan pembangunan apartemen untuk Anggota Dewan di Taman Ria Senayan, Jakarta Pusat.
Menurutnya, ide pembangunan apartemen tersebut muncul saat pembahasan penataan kawasan DPR.
Salah satu ide penataan kawasan DPR itu berupa pembangunan apartemen untuk disewakan kepada anggota dewan.
Lokasi yang rencananya akan dipakai untuk pembangunan apartemen itu adalah Taman Ria Senayan menggantikan rumah jabatan anggota DPR di Kalibata, Jakarta Selatan.
Tanah di Taman Ria Senayan itu diketahui miliki Sekretariat Negara.
"Anggota DPR pada masa datang, dia mesti tinggal di dekat DPR. Itu ide dari perluasan (kawasan). Kalau dia tinggal dekat DPR, dia tidak ada alasan macet. Karena jalan kaki dari Taman Ria ke sini (DPR)," kata Fahri Hamzah dalam diskusi di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/8/2017).