Yusman Tak Ingat Siapa Saja yang Menyewa Rumah Kontrakannya yang Disebut-sebut Safe House
Sidak pansus hak angket itu untuk mengungkap pernyataan saksi kasus suap mantan Ketua MK Akil Mochtar, Niko Panji Tirtayasa, terkait safe house.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panitia Khusus Hak Angket DPR tentang Tugas dan Wewenang KPK, Jumat (11/8/2017), mendatangi safe house milik KPK di Depok dan Kelapa Gading.
Inspeksi mendadak (sidak) itu untuk mengungkap pernyataan saksi kasus suap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, Niko Panji Tirtayasa, terkait safe house.
Ketua Panitia Khusus Hak Angket DPR tentang Tugas dan Wewenang KPK, Agun Gunandjar Sudarsa mengatakan pihaknya ingin melihat bentuk dan kondisi fisik rumah tersebut. Apakah rumah itu dipergunakan KPK sesuai dengan dasar hukum.
"Kami ke rumah sekap, istilah yang digunakan Niko, safe house yang digunakan KPK. Kami akan melihat yang sesungguhnya lebih kepada pendalaman akan apa yang sudah dimiliki pansus. Apakah untuk keperluan pemeriksaan. Kalau untuk keperluan pemeriksaan, mengapa dilakukannya tidak di kantor?" kata Politisi Partai Golkar itu, kepada wartawan, Jumat (11/8/2017).
Ketua Pansus Angket KPK, Agun Gunandjar, memimpin langsung sidak itu. Selain itu, turut serta, Taufiqulhadi, Masinton Pasaribu, Mukhamad Misbakhun, Eddy Kusuma Wijaya dan Arteria Dahlan. Pansus didampingi Niko Panji saat melihat isi rumah.
Safe house di Jalan TPA RT/RW 003/03, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Depok merupakan tempat pertama yang dikunjungi rombongan. Jarak tempuh dari DKI Jakarta 1,5 jam.
Safe house terlihat seperti rumah pada umumnya. Yusman, warga Lenteng Agung, mengontrakkan rumah miliknya tersebut.
Berdasarkan pemantauan, rumah itu berukuran 60 meter persegi. Lokasi berada di pinggir jalan yang mudah terlihat oleh warga yang melintas.
Bagian depan rumah didominasi cat warna oranye dengan paduan warna ungu.
Pagar depan rumah tingginya mencapai atap sehingga penampakan teras rumah tidak terlihat dari luar. Pagar dipasangi pelat fiber berwarna gelap.
Namun terlihat ada lubang di pelat fiber itu sehingga penampakan teras rumah bisa dipantau.
Bagian teras rumah agak kotor, terlihat banyak jaring laba-laba di langit-langit rumah. Pintu rumah tertutup rapat, menunjukkan bila rumah itu sudah cukup lama tidak dihuni.
Rumah baru dibuka oleh Nanang, selaku penjaga rumah, saat rombongan datang ke tempat itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.