Rencana Maju di Pilkada Jatim, Khofifah Masih Tunggu 'Ini' Sebelum Lapor ke Presiden Jokowi
Dia sengaja tidak mendaftar sebagai calon gubernur ke partai politik yang membuka pendaftaran di Jatim, karena menurut dia waktunya memang masih panja
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Khofifah Indar Parawansah mengaku belum pernah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo terkait upayanya untuk maju di Pilkada Jatim tahun depan.
Dia masih menunggu perintah dari timnya yang bertugas mengkonsolidasikan kekuatan di lapangan.
Baca: Keluarga Miskin Ini Kaya Mendadak dalam Semalam, Rumahnya Dibeli Seharga Rp 1,5 Triliun!
"Kalau tim di lapangan sudah bilang, ayo mbak, go, baru saya akan lapor Presiden," kata Menteri Sosial ini saat menghadiri Halaqoh Kebangsaan di kantor Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jatim, Selasa (15/8/2017) malam.
Dia sengaja tidak mendaftar sebagai calon gubernur ke partai politik yang membuka pendaftaran di Jatim, karena menurut dia waktunya memang masih panjang.
"Pendaftaran di KPU kan masih Januari ya, jadi masih banyak waktu," ucap Ketua Umum Muslimat NU ini.
Namun, sebut dia pihaknya terus melakukan komunikasi dengan beberapa partai politik untuk menggalang dukungan. Sayangnya dia enggan menyebut partai mana saja yang dimaksud.
Sebagai orang yang ditunjuk pembawa mandat presiden Jokowi, Khofifah mengaku akan tunduk kepada apapun keputusan politik yang diberikan presiden.
"Saya akan membawa mandat Presiden sesuai dengan Kepres yang ada," ujarnya.
Di Pilkada Jatim, Khofifah dua kali dikalahkan oleh pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf.
Di pilkada Jatim 2008, dia berpasangam dengan Mudjiono dari kalangan militer, sementara pada Pilkada 2013, dia berpasangan dengan purnawirawan polisi, Herman Sumawiredja.
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Khofifah Tunggu Perintah "Go" untuk Maju Pillada Jatim