Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dana Calon Jemaah Umrah First Travel Dipakai untuk Beli Rumah, Valas, hingga Tas Bermerek

Meski permintaan penelusuran tersebut baru datang pada Senin kemarin, PPATK telah melakukan penelusuran lebih dulu yang bersifat proaktif kelembagaan.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Dana Calon Jemaah Umrah First Travel Dipakai untuk Beli Rumah, Valas, hingga Tas Bermerek
WARTAKOTA/Alex Suban (LEX)
Inilah rumah Direktur Utama PT First Travel Andika Surachman dan istrinya yakni Anniesa Desvitasari, yang merupakan direktur di perusahaan tersebut di perumahan Sentul City, Bogor.Minggu (13/8/2017). Rumah itu sudah diberi garis polisi, Lampu luar tampak menyala walaupun siang hari. (WARTAKOTA/Alex Suban) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan calon jemaah umrah korban dugaan penipuan dan pencucian uang First Travel hingga kepolisian, bertanya-tanya ke mana dana ratusan miliar rupiah yang disetorkan, hingga akhirnya rekening biro perjalanan tersebut hanya tersisa Rp 2,8 juta.

Padahal, setidaknya ada lebih Rp 1 triliun dana dari calon jemaah yang diserap First Travel.

Hasil penelusuran sementara Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), sebagian besar dana First Travel digunakan oleh Andika Surachman (31) dan Anniesa Hasibuan (31) untuk investasi, membayar properti dan mobil mewah, hingga membeli barang-barang pribadi mewah nan bermerek alias branded.

"Iya betul, uangnya sebagian digunakan untuk beli rumah dan kendaraan, sebagian diinvestasikan, dan ada yang untuk kepentingan pribadi," ungkap Ketua PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin kepada Tribun, Senin (21/8/2017) malam.

Kiagus menyatakan, Bareskrim Polri menggandeng PPATK untuk menelusuri aliran dana First Travel.

Baca: Belum Selesai Kasus Dugaan Penipuan, Bos First Travel Terjerat Kasus Baru Kepemilikan Senjata Ilegal

Meski permintaan penelusuran tersebut baru datang pada Senin kemarin, PPATK telah melakukan penelusuran lebih dulu yang bersifat proaktif kelembagaan.

BERITA TERKAIT

Menurutnya, ada 70 ribu calon jemaah yang telah menyetorkan dana perjalanan umrah kepada First Travel, atau setidaknya lebih Rp 1 triliun untuk pembayaran paket promo murah Rp 14,3 juta per orang.

Jumlah tersebut diperkirakan bertambah, karena tidak sedikit calon jemah yang menyetorkan dana Rp 25 juta per orang untuk paket reguler, dan Rp 54 juta per orang untuk paket VIP.

Dari data kepolisian, dari 70 ribu calon jemaah yang telah menyetorkan dana kepada First Travel, ada 56 ribu calon jemaah yang gagal diberangkatkan ke Tanah Suci sejak 2015, dengan kerugian sekitar Rp 808,8 miliar, jika seluruhnya merupakan paket umrah promo murah Rp 14,3 juta.

Menurut Kiagus, sebagian dana First Travel diinvestasikan oleh pemiliknya dalam bentuk pembelian saham perusahaan, valuta asing (valas), dan surat berjangka.

"Investasi juga ada. Ada yang dia simpan dalam bentuk valuta asing, karena dia kan bisnisnya di bidang travel ke luar negeri. Lalu, ada yang bentuk asuransi dan surat berjangka," bebernya.

Andika Surachman sendiri sebelum ditangkap kepolisian, dikabarkan sempat membeli sebuah perusahaan yang juga bergerak di bidang penyelenggaraan perjalanan umrah dan haji, PT Interculture Tourindo, pada Mei 2017.

Perusahaan yang dibeli oleh Andika itu dalam keadaan 'mati suri' dan dikendalikan anak buahnya dari First Travel, Icha.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas