Ketika Jokowi Ajak Anak-anak Berdialog Saat Tinjau Perpustakaan Nasional
Setelah meresmikan Gedung Perpustakaan Nasional, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri meninjau fasilitasnya.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah meresmikan Gedung Perpustakaan Nasional, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri meninjau fasilitas yang ada di gedung berlantai 27 tersebut.
Sebelum meninjau lebih jauh, Presiden Jokowi terlebih dahulu membuat kartu anggota yang ada di lantai dua.
Baca: Mendagri Tidak Setuju Indeks Demokrasi Indonesia Dinilai Menurun
Tidak begitu lama, kurang dari semenit Jokowi menunggu pembuatan kartu keanggotaan tersebut dan tidak ada pungutan biaya alias gratis.
“Tidak ada satu menit semua bisa diberikan. Semua tidak bayar,” ucap Presiden kepada awak media.
Setelah mengantongi kartu anggota, Presiden Jokowi memulai tinjauannya.
Baca: Jokowi: Jangan Kaget Gedung Perpustakaan Nasional Tertinggi di Dunia
Tinjauan Jokowi didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir.
Kemudian Kepala Perpustakaan Nasional M Syarif Bando, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Duta Baca Indonesia Najwa Shihab serta beberapa pegiat literasi.
Di lantai 7, Presiden Jokowi melihat satu fasilitas perpustakaan yang dikhususkan untuk anak-anak.
Di ruang ini, Jokowi sempat berdialog dengan anak-anak.
“Baca apa coba? Apa yang dibaca apa? Buku cerita? Yang dibaca apa?” tanya Presiden.
Seorang anak menjawab, ”Kelinci.”
Tidak hanya anak-anak, Presiden Jokowi juga sempat berdialog dengan sejumlah ibu-ibu yang ada di lantai 7.
Baca: Jokowi: Jangan Gampang Dikipas-kipasi, Jangan Sampai Diadu Domba
Kepada jurnalis, Presiden memuji Gedung Perpustakaan Nasional tersebut.
“Gedung perpustakaannya sangat representatif, sangat bagus,” ucap Presiden.
Selain itu, ia pun memuji layanan yang ada di ruang perpustakaan tersebut, seperti fasilitas untuk anak-anak, balita dan lansia, serta layanan disabilitas.
“Untuk buku-buku braille, ada juga. Ini sebuah gedung dengan fasilitas yang sangat modern. Saya kira bisa digunakan sampai 50 tahun akan datang. Memang ini dibangunnya lama kan, 2 tahun 6 bulan. Awal 2015. Kualitasnya juga baik,” ujar Presiden.