Deputi Pencegahan KPK: OTT Membuat Partai Politik 'Rusak'
Pasalnya, menurut Pahala, setiap pejabat daerah maupun anggota legislatif yang tertangkap oleh KPK akan dikaitkan dengan partai politik yang mendukung
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pahala Nainggolan mengatakan maraknya operasi tangkap tangan (OTT) kepala daerah oleh KPK membuat sebagian partai terimbas negatif.
Pasalnya, menurut Pahala, setiap pejabat daerah maupun anggota legislatif yang tertangkap oleh KPK akan dikaitkan dengan partai politik yang mendukungnya.
Hal tersebut diungkapkan Pahala Nainggolan saat menyampaikan diskusi tentang peningkatan integritas partai politik bersama jajaran politikus Golkar di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (18/9/2017).
"Kalau kita baca kasus OTT segala macem, kalau saya dengar dari partai selama KPK 2 dua minggu terakhir berkunjung itu. Buat partai itu kerusakannya juga lumayan. Begitu kena OTT disebutlah itu partai politiknya," kata Pahala Nainggolan.
Baca: Kritik OTT KPK, Ketua Komisi III: Itu Seperti Festivalisasi Pemberantasan Korupsi
Pahala juga menyampaikan bahwa selama ini partai politik penyumbang kader sebagai kepala daerah.
Untuk itu, proses rekruitmen dan kederisasi kader partai dinilai sangat penting.
"Oleh karena itu, partai punya kontribusi besar untuk mendorong. Kami menawarkan kerja sama ini dalam bentuk yang kongkrit," ungkap Pahala Nainggolan.
"Makanya kami bilang ini kader-kader yang langsung maupun tidak langsung mendapat penguatan dari partai untuk berintegritas," tambahnya.