TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri masih mendalami kasus pengepungan kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jln Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2017) dini hari.

Pihak kepolisian masih mencari latar belakang para penyerang yang akhirnya dibubarkan oleh aparat.

"Kita masih teliti latar belakang mereka. Dari mana kita belum tahu," ujar Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, kepada wartawan di Mabes Polri, Jln Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (18/9/2017).

Saat ini polisi sudah meminta keterangan beberapa orang yang diamankan pada saat bentrokan terjadi.

"Ada beberapa orang yang diamankan yang ditenggarai sebagai provokator karena memang sudah imbau supaya gak dilakukan," kata Setyo.

Massa yang diperkirakan berjumlah lebih 100 orang menggeruduk Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta di Jalan Pangeran Diponegoro nomor 74, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/9/2017) malam.

Baca: Rel Patah di Dekat Stasiun UI, KRL Tujuan Jakarta Tertahan

Massa mulai berkumpul di depan Kantor LBH Jakarta sejak sekitar pukul 21.00 WIB. Dan jumlah massa bertambah kendati hari makin larut.

Massa berteriak-teriak mendesak untuk memasuki area dalam Kantor LBH Jakarta.

Mereka menduga ada kegiatan bernuansa komunis atau PKI.

Diduga aksi massa ini kelanjutan dari aksi sehari sebelumnya.

Sebelumnya pada Sabtu (18/9/2017), sekelompok massa juga berunjuk rasa dan meminta dibubarkannya kegiatan "Pelurusan Sejarah 65" yang digelar di dalam Kantor LBH Jakarta.

Saat itu, akhirnya kepolisian membubarkan kegiatan di dalam kantor LBH Jakarta lantaran tidak ada pemberitahuan kegiatan.