Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pancasila Masuk Dalam Kurikulum Bentuk Pencegahan Dini Radikalisme

"Sangat setuju, pencegahan radikalisme perlu dilaku kan sedini mungkin,"

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pancasila Masuk Dalam Kurikulum Bentuk Pencegahan Dini Radikalisme
Bangka Pos
Rudianto Tjen. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Rudianto Tjen setuju dengan usulan Presiden Joko Widodo, ideologi Pancasila dimasukkan ke dalam kurikulum pelajaran.

Menurut Politikus PDI Perjuangan tersebut, masuknya pelajaran Pancasila dalam kurikulum pendidikan di sekolah dan kampus di Indonesia akan mampu mencegah radikalisme tumbuh.

Baca: Jokowi Ingatkan Kampus Tak Dijadikan Tempat Penyebaran Radikalisme

"Sangat setuju, pencegahan radikalisme perlu dilaku kan sedini mungkin," ujar Rudianto Tjen kepada Tribunnews.com, Selasa (26/9/2017).

Kata dia, anak-anak bangsa harus diperkenalkan sejarah bangsa serta semangat dan cita-cita mendirikan NKRI.

"Hanya dengan Pancasila lah yang bisa tetap mempertahanlan NKRI, dengan semangat nasionalisme dan jiwa membela bangsa dan negara. Saya yakin kita semua akan hidup rukun, damai dan sejahtera," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Baca: Ketika Masinton Disindir Tak Lagi Duduk di Barisan Depan Saat Rapat Dengan KPK

Hal senada juga disampaikan anggota Komisi X DPR RI, Dadang Rusdiana.

Ia menyambut positif usulan Presiden Joko Widodo yang menyebut ideologi Pancasila dimasukkan ke dalam kurikulum pelajaran.

Menurut politikus Partai Hanura itu penguatan ‎ideologi akan terasa dampaknya jika diterapkan dalam pendidikan formal sekolah.

Baca: Pansus KPK Temukan 4 Hal Ini Setelah 60 Hari Bekerja

"‎Usul presiden cukup positif dan konstruktif. Bagaimanapun penguatan ideologi akan lebih kuat melalui jalur pendidikan formal sekolah, yang tentunya masuk dalam kurikulum," kata Dadang saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (26/9/2017).

Namun, Dadang mengingatkan, mata pelajaran penguatan ideologi Pancasilan harus disajikan dengan cara yang kreatif.

Dirinya tidak setuju jika mata pelajaran penguatan ideologi Pancasila dilakukan dengan cara doktriner.

"‎Melihat tantangan ke depan yang cukup berat, sejalan dengan perkembangan teknologi informasi maka tentunya penguatan ideologi harus menjadi perhatian dalam dunia pendidikan kita," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas