Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yudi Latif Apresiasi Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa Dari UNP Kepada Megawati

"Penghargaan ini patut diapresiasi. Karena problem di Indonesia utamanya memang masalah politik pendidikan,"

Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Yudi Latif Apresiasi Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa Dari UNP Kepada Megawati
Tribunnews.com/ Nurmulia Rekso Purnomo
Ketua Unit Kerja Presiden Bidang Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP), Yudi Latif 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Lendy Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Yudi Latif, mengapresiasi keputusan Universitas Negeri Padang (UNP) yang menganugerahi gelar doktor kehormatan (honoris causa) kepada Megawati Soekarnoputri.

Apalagi gelar itu diberikan untuk bidang politik pendidikan yang memang perlu lebih dibenahi di Indonesia.

Baca: Megawati Dapat Gelar Doktor Honoris Causa Dari Universitas Negeri Padang

"Penghargaan ini patut diapresiasi. Karena problem di Indonesia utamanya memang masalah politik pendidikan," kata Yudi Latif usai mengikuti upacara penganugerahan di UNP, Rabu (27/9/2017).

Yudi juga mendukung tesis Megawati bahwa pendidikan harus membangun karakter bangsa berdasarkan Pancasila.

Kata Yudi, yang mempertemukan seluruh rakyat Indonesia yang beragam adalah Pancasila.
Apabila Pancasila tak dijalankan, maka bangsa Indonesia akan menjadi layaknya cermin yang jatuh ke lantai dan pecah.

Baca: Sikapi Bully, Panglima TNI: Masa Harus Marah? Dia Kan Nontonnya Di Belakang

Berita Rekomendasi

"Manakala nilai Pancasila tak diajarkan, Indonesia sebagai bangsa majemuk itu seperti cermin pecah lalu jatuh berkeping. Setiap orang akan melihat Indonesia dari kepingannya masing-masing. Sehingga kehilangan imajinasi kebersamaan sebagai bangsa," kata Yudi Latif.

Menurutnya, di jaman kolonial saja, kecerdasan orang Indonesia luar biasa.

Karena politik pendidikannya sangat mendukung, di mana ada Balai Pustaka, balai perbukuan, dan pembangunan lembaga riset.‎

Baca: Politikus Muda Golkar: Penujukan Plt Ketua Umum Tidak Perlu Konfirmasi Setya Novanto

Sementara selama ini, politik hanya berdimensi politik kekuasaan.

Padahal, Konstitusi sudah mengamanatkan agar politik yang ada harus memberi ruang bagi pengembangan keecerdasan.

Selama ini, Negara mundur di bidang itu dan sedang dibereskan pemerintahan saat ini.

"Kalau negara membangun politik pendidikan yang bagus, yang akan berkembang adalah kita ini makin cerdas," kata Yudi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas