Mundur Dari Jabatan Ketua Umum Partai Golkar Akan Ringankan Beban Setya Novanto
"Rekomendasi itu antara lain untuk meringankan beban yang dipikul pak Novanto sendiri,"
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Menurutnya jika partai tidak diurus dengan baik karena pimpinannya sakit, kata dia, pasti partai akan keteteran menghadapi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 mendatang.
"Selain itu, citra partai Golkar akan semakin buruk jika pak Novanto tetap dipertahankan dengan kondisi sakit dan posisinya yang sedang bermasalah dengan hukum," jelasnya.
Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid meyakini Ketua Umumnya Setya Novanto akan legowo dalam menyikapi rekomendasi tim kajian elektabilitas Golkar.
Dalam rekomendasi tersebut, Novanto disarankan menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) untuk menggantikan tugasnya menjalankan roda partai.
Sebab, dalam rekomendasi tersebut dinyatakan elektabilitas Golkar terjun bebas setelah Novanto ditetapkan tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP oleh KPK.
Sebagai Ketua Umum Golkar, Novanto berhak menyetujui atau menolak rekomendasi tersebut.
"Saya yakin ketua umum pasti akan mengambil langkah terbaik bagi dirinya dan organisasi. Saya yakin Setya Novanto tidak akan mengorbankan Partai Golkar untuk kepentingan pribadinya. Itu saya punya keyakinan," kata Nurdin di Senayan, Jakarta, Rabu (27/9/2017).
Terlebih, Golkar akan menghadapi berbagai agenda politik besar seperti pilkada 2018 dan pemilu 2019.