TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vatikan dikabarkan tengah melakukan penyelidikan atas kasus dugaan penggelapan dana gereja dan hubungan gelap dengan perempuan yang melibatkan seorang uskup di Flores.

Monsinyur Hubertus Leteng dari Keuskupan Ruteng, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga telah melakukan penggelapan dana senilai puluhan ribu dolar AS.

Dikatakan Hubertus mengambil uang senilai 94 ribu dolar AS (Rp 1,2 miliar) dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan 30 ribu dolar (Rp 405 juta) dari keuskupan.

Dana tersebut diambil tanpa sepengetahuan pihak lain dan tanpa dilengkapi laporan pertanggungjawaban.

Selain itu, Hubertus juga dituduh menjalin hubungan dengan seorang perempuan.

Menurut media pemberitaan seputar gereja Katolik di Asia, Ucanews, Hubertus sudah menjelaskan bahwa uang yang diambilnya tersebut merupakan dana pinjaman.

Dana tersebut digunakan untuk membiayai pendidikan seorang pemuda kurang mampu, yang tidak dijelaskan secara detail penggunaannya.

Sedangkan, Hubertus menyebut tuduhan soal hubungannya dengan seorang perempuan merupakan "fitnah" belaka.

Vatikan dikatakan tidak secara langsung memberikan pernyataan terkait skandal tersebut.

Tidak dijelaskan pula apa alasan di balik keputusan untuk pensiun dini yang diambil oleh Hubertus dan diumumkan Rabu (11/10/2017).

Hubertus mengundurkan diri untuk pensiun dini di usia 58 tahun, 17 tahun lebih dini dari usia pensiun yang ditetapkan.

Pada Juni lalu, disebutkan bahwa lebih dari 60 pastor sempat mengundurkan diri dari penugasannya untuk memprotes kepemimpinan Hubertus dan atas skandal yang menjeratnya. (ABC News/AP)