Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gerindra Tegaskan Tolak RAPBN 2018, Ini Alasannya

Gerindra keberatan dengan penyertaan modal negara (PMN) untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Gerindra Tegaskan Tolak RAPBN 2018, Ini Alasannya
Tribunnews.com/Ferdinand Waskita
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/9/2016). 

Sementara pada sektor pertanian, kata dia, kemampuan pemerintah membayar utang baru sekitar Rp 2,5 triliun.

Baca: Komisi XI Tekad RAPBN 2018 Untuk Kesejahteraan Rakyat

Menurut Muzani, hal ini akan membuat kemampuan pertanian mengalami kemerosotan. Kemampuan produksi pertanian, pangan, menurun. Stok pangan akan berkurang sehingga akan terjadi impor.

"Ini akan merugikan para petani," katanya.

Lebih lanjut Muzani menjelaskan, kemampuan pemerintah untuk berutang sangat tinggi. Tapi, kemauan membayar utang masih rendah. Selain sektor pertanian, kata dia, pemerintah juga melakukan pola baru pencabutan subsidi listrik 900 watt.

"Pola baru ini telah menyebabkan beban rakyat. Karena itu, kami meminta pemerintah meninjau ulang," katanya.

Gerindra juga keberatan dengan penyertaan modal negara (PMN) untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

BERITA REKOMENDASI

Sebab, kata Muzani, pada tahun-tahun sebelumnya, PMN yang sudah disetujui untuk BUMN tidak pernah digunakan sampai sekarang ini.

Gerindra juga tidak setuju dengan privatisasi 800 anak usaha BUMN.

"Kami tidak setuju, karena BUMN merupakan benteng terakhir dari pertahanan ekonomi. Ini sudah kami suarakan di Komisi VI DPR," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas