Hasil Survei SMRC, Akhirnya Jokowi Ungguli Prabowo di Jabar
Pada Juli 2014 saat Pilpres dilangsungkan Prabowo meraup 59,8 persen berbanding 40,2 persen suara Jokowi di Jawa Barat.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei tren pilihan presiden di provinsi Jawa Barat hari ini, Kamis (2/11/2017).
Dan dalam survei SMRC itu Joko Widodo untuk pertama kali sejak Pilpres 2014 berhasil mengungguli Prabowo Subianto di Jawa Barat.
Pada Juli 2014 saat Pilpres dilangsungkan Prabowo meraup 59,8 persen berbanding 40,2 persen suara Jokowi di Jawa Barat.
Namun suara Ketua Umum Gerindra itu terus menurun pada bulan Mei, Juni, Juli, dan September 2017 yaitu 52 persen, 49,6 persen, 48,8 persen, dan 43,5 persen.
Sementara suara Jokowi pada rentang waktu sama mengalami fluktuasi yaitu dari 40,2 persen dari tahun 2014 menjadi 41,5 persen, 38,6 persen, 41,6 persen, dan berhasil menyalip perolehan suara Prabowo di September 2017 dengan 48,8 persen.
Baca: Viral, Polisi Buru Pengendara Xenia Terobos Razia di Tangerang
Dalam survei Top of Mind, yaitu tanpa menyebutkan nama kandidat, Jokowi juga unggul dari Prabowo Subianto dengan 25,7 persen berbanding 22 persen.
Mereka unggul jauh dari kandidat lainnya yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (1,3 persen), Ridwan Kamil (0,7 persen), Hary Tanoesudibjo (0,6 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (0,6 persen), Megawati Soekarnoputri (0,5), Habib Rizieq Shihab (0,5), Gatot Nurmantyo (0,4), Ahmad Heryawan (0,4), Tri Rismaharini (0,2), Basuki Tjahaja Purnama (0,2), Anies Baswedan (0,2 persen), Wiranto, Susi Pudjiastuti, Surya Paloh, Rhoma Irama, Mahfud MD, Yusril Ihza Mahendra, Hutomo Mandala Putra, Hidayat Nurwahid, dan Cellica Nurrachadiana yang masing-masing memperoleh 0,1 persen.
Politisi Golkar TB Ace Hasan Syadzily mengakui memang memenangkan Jokowi di Jabar pada Pilpres 2014 lalu sangat sulit.
"Ada beberapa faktor yang membuat elektabilitas Jokowi meningkat di Jabar yaitu pertama saat ini Jokowi lebih banyak berada di Istana Bogor sehingga meningkatkan pertemuan dengan masyarakat Jabar. Kedua adalah proyek strategis nasional yang berada di Jabar dan berpotensi meningkatkan kemakmuran di Jabar seperti proyek bandara Kertajati."
"Memang kerja nyata Pak Jokowi membuahkan hasil di Jabar," katanya.
Sementara Politisi Gerindra Supratman Andi Agtas menilai kemenangan Jokowi atas Prabowo dalam survei SMRC itu belum menunjukkan posisi aman bagi Jokowi.
"Suara Jokowi masih belum aman karena di bawah 50, masih berkutat di antara 40-42 persen. Jokowi harus berhati-hati karena isu penurunan daya beli dan pertumbuhan ekonomi yang tidak sesuai target bisa menurunkan elektabilitasnya terutama di Jawa Barat," kata Supratman.