Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Depan Guru Besar Kahmi, JK dan Mahfud Bahas Pribumi

Menurut Mahfud ketika Anies mengatakan pribumi pada malam setelah pelantikan tidak ada kaitanya dengan diskriminasi.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Di Depan Guru Besar Kahmi, JK dan Mahfud Bahas Pribumi
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Wapres Jusuf Kalla 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar acara makan malam bersama peserta simposium Guru Besar‎ Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Indonesia (KAHMI) di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan pada Selasa malam, (14/11/2017). Turut hadir dalam acara tersebut Kordinator Presidium Kahmi Mahfud MD.

Dalam sambutannya‎ Mahfud MD sempat menyinggung mengenai perkataan Pribumi yang sempat dilontarkan Gubernur Jakarta Anies Baswedan beberapa waktu lalu. Menurut Mahfud ketika Anies mengatakan pribumi pada malam setelah pelantikan tidak ada kaitanya dengan diskriminasi.

"Ketika pak Anies mengatakan Pribumi seakan membedakan kelas-kelas penduduk kita. Nah kami mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada kaitan dengan diskriminasi," kata Mahfud.

Menurutnya tidak ada kaitan pernyataan pribumi tersebut ‎dengan diskriminasi hukum, kelompok soial, agama, dan lainnya. Yang disampikan Anies kata Mahfud merupakan ekspresi nasionalisme yang mencakup seluruh ikatan primordialisme di Indonesia.

"Saya mengatakan ini bukan chauvinisme, tetapi ekspresi nasionalisme yang mencakup keseluruhan ikatan-ikatan primordial di Indonesia ini, dan itu lah bangsa kita," katanya.

Sementara Jusuf Kalla juga sempat berseloroh mengenai pribumi saat memberikan sambutan dalam acara tersebut. Kalla mengatakan bahwa sekarang ini perlu spirit untuk meningkatkan kewirausahaan terutama para pengusaha muda nasional.

Berita Rekomendasi

"Kita alami spiritnya yang kurang contohnya bagaimana tingkatkan pengusaha muda nasional. Karena pak Habibie tidak boleh mengatakan jangan bilang pribumi. Kita bicara bumiputera‎," kata Kalla.

"Tak melanggar kan kalau kita baca bumiputera? tidak melanggar kan? yang dilarang pribumi," tanya Kalla kepada Mahfud.

Kalla mengatakan yang dibutuhkan sekarang ini adalah ilmu meningkatkan ‎produktifitas, termasuk dalam dunia entrepreneur. Itu merupakan cara untuk membawa negara ini makmur dan adil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas