Menteri Khofifah Serahkan Santunan Ahli Waris Korban Longsor OKU Selatan
Mensos Khofifah Indar Parawansa menyerahkan santunan kematian kepada ahli waris korban longsor di Kecamatan Sungai Are. Ia terharu respon warga.
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli waris korban meninggal akibat tanah longsor di Sungai Are, Kabupaten OKU Selatan, mendapatkan santunan, Senin (13/11/2017) petang.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyerahkan santunan kematian kepada ahli waris korban di pendopo Kecamatan Sungai Are, didampingi Bupati OKU Selatan Popo Ali Martopo dan Direktur Bencana Alam Kemensos Margo Wiyono.
"Saya hadir mewakili pemerintah untuk menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban longsor di wilayah ini," kata Menteri Khofifah.
Para ahli waris tampak menangis. Menetri Khofifah mencoba menenangkan dan menguatkan hati para keluarga korban dengan menyalami dan merangkul mereka satu per satu.
Ia berdoa semua keluarga korban yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan menghadapi cobaan dari Allah.
"Mari bersama-sama kita doakan saudara-saudara kita yang meninggal. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah dan seegala kekhilafannya diampuni Allah," ajak Menteri Khofifah diikuti doa bersama.
Total santunan yang diberikan Rp 105 juta dengan rincian enam korban meninggal masing-masing Rp 15 juta, 2 orang luka berat masing-masing Rp 5 juta, dan korban luka ringan masing-masing Rp 2.5 juta.
Hujan lebat mengiringi proses penyerahan santunan selesai. Di tengah kondisi jalan desa yang penuh lumpur, Mensos menembus hujan menggunakan mantel menuju ke puskesmas setempat.
Menteri Khofifah tetap melanjutkan perjalanan agar dapat langsung menjenguk korban luka berat dan luka ringan, keduanya adalah kakak beradik dari keluarga yang meninggal.
Terharu Sambutan Warga
Sementara suasana Kecamatan Are terlihat ramai karena warga tumpah ruah di sisi kiri dan kanan jalanan.
Ratusan anak-anak berseragam sekolah SD hingga SMA dan masyarakat berdesakan melambaikan tangan dan bersalaman dengan Mensos. Warga berbaur memadati sisi kanan dan kiri jalan.
Hal sama terjadi sepanjang perjalanan menuju lokasi. Di beberapa titik Menetri Khofifah tiba-tiba turun dari mobil untuk menghampiri anak-anak sekolah dan masyarakat yang memadati pinggir jalan sambil berteriak memanggil namanya.
Saat Mensos keluar dari mobil, mereka berebut berfoto dan mencium tangan. Demikian pula ibu-ibu dan bapak-bapak, semuanya tampak bersemangat mendekat ingin bersapa dengan Mensos.
Perjalanan panjang dari Bandara Raden Inten II, Lampung menuju OKU Selatan yang memerlukan waktu 8 jam dan menempuh jarak kurang lebih 500 kilometer tak membuat Khofifah lelah.
Ia sabar melayani pelajar dan warga yang mengajak berswafoto.
Seorang warga Desa Hujan Emas, Emilia (40), sangat antusias mendengar menteri idolanya akan datang. Ia bersepeda motor bersama dua anaknya menuju kantor kecamatan.
"Saya hanya mau bersalam dengan beliau. Kalau biasanya hanya melihat lewat televisi, sekarang bisa bertemu langsung itu kesempatan yang sangat langka," ujar perempuan petani kopi ini.
Khofifah merasa takjub dengan kebersahajaan warga. Ia melihat ada persaudaraan yang sangat kental, kebersamaan yang kuat dan persatuan serta kegotong-royongan warganya.
"Terharu rasanya melihat sambutan yang begitu hangat. Inilah wajah Indonesia sesungguhnya. Mudah-mudahan persatuan dan kegotong-royongan ini bisa membangun kehidupan warga OKU Selatan makin sejahtera dan bahagia," kata Mensos.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.