Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Idrus Marham Ngaku Ditunjuk Jadi Plt Ketua Umum Golkar, Nurdin Halid Juga Berminat

Nurdin mengaku tidak berhasrat menjadi ketua umum Golkar definitif karena tengah fokus maju dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2018.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Idrus Marham Ngaku Ditunjuk Jadi Plt Ketua Umum Golkar, Nurdin Halid Juga Berminat
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto (tengah) bersama Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham (kanan), dan Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid (kiri) sebelum Rapat Pengurus Pleno DPP Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (11/10/2017). Rapat pleno yang dipimpin oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto beragendakan persiapan ulang tahun, persiapan rakernas, dan persiapan rekrutmen caleg Golkar. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemarin, Senin (20/11/2017),  Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono mengatakan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengusulkan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menjabat Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar.

Hasil rapat pleno ke-XV Dewan Pakar Partai Golkar yang digelar di DPP Golkar, Senin (20/11/2017) sore, juga sepakat atas usulan Novanto tersebut.

"Tadi pagi dia (Idrus Marham) melaporkan ke rumah saya bahwa dia telah ditunjuk," kata Agung kepada wartawan.

Dalam kesempatan itu juga, kata Agung, Novanto juga telah menunjuk Yahya Zaini sebagai Sekjen Partai Golkar.

Baca: Agung Laksono: Setya Novano Tunjuk Idrus Marham Jadi Plt Ketua Umum Golkar

Namun hari ini, Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid menilai dirinya adalah sosok yang paling tepat untuk menjadi pelaksana tugas (Plt) ketua umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto.

Sebab, dirinya tidak mempunyai hasrat menjadi ketua umum definitif Partai Golkar.

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu, sebagai Plt ketua umum, ia bisa menyelenggarakan forum musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk memilih ketua umum definitif dengan lebih netral.

"Posisi saya paling bagus, paling enak karena saya tidak punya ambisi dan tidak punya kemauan menjadi ketum maupun Plt ketum dalam artian definitif sampai 2019," kata Nurdin di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (21/11/2017) seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca: Dedi Mulyadi Dorong Nurdin Halid Bawa Golkar Gelar Munaslub

Nurdin mengaku tidak berhasrat menjadi ketua umum Golkar definitif karena tengah fokus maju dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2018.

Nurdin sudah mendapat tiket dukungan dari Partai Golkar dan sejumlah parpol lain.

"Kalau Plt definitif saya tidak berkeinginan karena saya sudah memutuskan kembali membangun kampung di Sulsel. Itu sudah menjadi prioritas saya dan keluarga saya," katanya.

Kendati demikian, Nurdin tetap menyerahkan sepenuhnya keputusan siapa yang akan menjadi Plt ketua umum kepada rapat pleno DPP Golkar yang akan digelar pada Selasa (21/11/2017) siang ini.

Nurdin juga tak mempermasalahkan Sekjen Golkar Idrus Marham yang sudah mendapatkan dukungan dari Novanto sebagai Plt ketua umum.

"Itu hal yang biasa, itu akan kami bawa ke rapat pleno," ucapnya.

Setya Novanto saat ini akan diberhentikan dari posisi ketua umum karena sudah menjadi tahanan KPK. Novanto sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi proyek e-KTP.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas