Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politikus PDIP: Pencalonan Emil Dardak Tidak Mengejutkan Tapi Membuat Prihatin

‎"Walau tidak mengejutkan, ini bikin prihatin karena Emil kader PDIP, punya kartu PDIP."

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Politikus PDIP: Pencalonan Emil Dardak Tidak Mengejutkan Tapi Membuat Prihatin
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Eva Kusuma Sundari. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan Dewan Pimpinan Pusat PDIP Eva Kusuma Sundari‎ angkat bicara soal pencalonan Emil Dardak sebagai bakal calon wakil gubernur dari partai Demokrat di Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 mendatang.

Eva prihatin atas pencalonan tersebut karena Emil merupakan kader PDIP.

Baca: Plt Ketua Umum Golkar Disarankan Tidak Rangkap Jabatan dan Harus Bekerja Penuh

‎"Walau tidak mengejutkan, ini bikin prihatin karena Emil kader PDIP, punya kartu PDIP. Susah juga ya kita melembagakan meritokrasi jika godaan kekuasaan dari luar begitu besar," ujar Eva melaui pesan singkat, Selasa, (21/11/2017).

Eva mengibaratkan Pengusungan Emil oleh partai Demokrat mendampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, sebagai pembajakan layakanya perusahaan yang saling membajak pimpinannnya.

Baca: Menkominfo: Kepala Badan Siber dan Sandi Nasional Setingkat Menteri

"Ini kayak di private industries ya bajak-membajak CEO. Kayaknya pakai sistem kayak di sepak bola asyik kali ya, jual-beli pemain gitu karena lebih fair ya kan, ada ganti rugi human investment‎," katanya.

BERITA REKOMENDASI

Meskipun demikian, dengan diusungnya Emil oleh partai lain menurut Eva menandakan bahwa PDIP memiliki kader yang mumpuni dan layak untuk dicalonkan sebagai pemimpin.

Dipecat Sebagai Kader

‎Eva menyayangkan Emil mau dicalonkan Demokrat sebagai Bakal Cawagub.

Seharusnya menurut Eva Bupati Trenggalek ‎tersebut menghormati keputusan partai yang telah memberikan rekomendasi kepada Abdullah Azwar Anas mendampingi Saifullah Yusuf.

Baca: Beredar Dua Surat Setya Novanto Kepada Partai Golkar dan Pimpinan DPR, Begini Isinya


‎"Ketum sudah memberikan rekomendasi ke Anas yang sudah 2 periode jadi bupati, jadi timing Emil bukan untuk periode ini tentu karena satu periode saja belum tuntas. Sebagai kader, harus ikut komando karena kepentingannya bukan untuk perorangan tapi untuk partai," katanya.

Eva mengatakan pasti ada konsekuensi yang diterima Emil karena tidak ikut dengan keputusan partai. Emil bisa disebut indisipliner sehingga bisa dipecat sebagai kader partai.

Baca: PKB Dorong Internal DPR Ambil Langkah Sikapi Penahanan Setya Novanto

‎"Rekomendasi resmi sudah diberikan ke kader Anas sebagai Wagub, jadi biasanya emil akan mundur atau dipecat karena indisipliner," katanya.

‎Sebelumnya partai Demokrat resmi mengusung Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Trenggalek Emil Dardak di Pilgub Jatim.
Keputusan tersebut dikeluarkan setelah Majelis Tinggi Partai Demokrat menggelar rapat di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa, (21/11/2017).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas