Pakta Integritas Dinilai Bisa Jadi Landasan Moral Bagi Setya Novanto Mundur Dari Ketua Umum Golkar
Emrus Sihombing menilai ada landasan moral Setya Novanto mundur dari Ketua Umum Partai Golkar.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Namun, sudah menjadi konsumsi media massa dan publik.
Keempat, menjaga marwah dan martabat Golkar serta saling menjaga integritas dan atas nama baik antarsesama pengurus.
"Dengan status ditahan KPK dengan mengenakan jeket rompi warna kuning, justru berpotensi menggerus martabat partai dengan lambang yang didominasi warna kuning ini," jelasnya.
Sementara itu Dewan Pembina Partai Golkar menerima hasil rapat pleno yang digelar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dalam menyikapi Setya Novanto.
Dalam putusan rapat pleno tersebut meminta semua pihak menunggu keputusan praperadilan Setya Novanto sebelum melakukan langkah politik.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie meminta kepada seluruh kader partai berlambang pohon beringin untuk menghormati hasil rapat pleno.
"Karena itulah kami meminta semua pihak agar dapat menghormati keputusan DPP tersebut. Dan kami meminta ke semua pihak menjaga tindak langkah masing-masing," kata Aburizal di Bakrie Tower, Jakarta, Jumat (24/11/2017).
Dewan Pembina, kata Aburizal juga meminta kepada kader Golkar untuk menjaga keutuhan partai di tengah situasi ujian saat ini.
Menurutnya, keutuhan partai menjadi kunci dalam memenangkan segala kompetisi politik di Indonesia.
"Kepada kader partai Golkar dimanapun berada kita juga harus menjaga keutuhan partai Golkar. untuk kemenangan Partai Golkar disaat mendatang," imbuhnya.