Inilah Sosok M Jufri, Pengusaha Besi Tua yang Borong Barang Lelang di KPK
Senyum Muhammad Jufri (50) tak henti-hentinya mengembang usai mengikuti lelang barang sitaan dan rampasan barang negara...
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senyum Muhammad Jufri (50) tak henti-hentinya mengembang usai mengikuti lelang barang sitaan dan rampasan barang negara dan lelang barang rampasan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Lelang yang digelar di KPK itu nama Jufri tak henti-hentinya disebut oleh para peserta lelang yang lain dan para pengunjung lainnya.
Baca: Dulu Tukang Parkir, Kini Boyong Barang Lelang KPK
Maklum saja, Jufri hari ini adalah bintang. Lebih dari setengah nilai barang yang dilelang, berpindah kepemilikan ke tangannya. Dari total Rp 3.585.687.000 miliar yang berhasil dikumpulkan KPK, dia mengaku Ep 2,5 miliar itu adalah uangnya.
"Dua miliar setengah. (Modal) Anggaran tanpa batas karena kita ikut lelang terus," kata Jufri saat ditemui usai lelang di KPK, Jakarta, Jumat (24/11/2017).
Barang-barang yang dibeli Jufri memang barang yang relatif mahal. Sebut saja mobil Lexus yang seharga Rp 1,2 miliar, perhiasan puluhan juta dan benda-benda berharga lainnya.
Pria asal Madura itu mengaku banderol yang diberikan KPK lebih murah dari harga pasaran dan dia berhasil mendapatkannya masih di bawah harga pasaran. Itu artinya, walau dia merogoh kocek miliaran rupiah, jika dijual lagi, uangnya akan berlipat.
"Yang diborong lukisan, mobil, emas, rolex. Semua yang aku beli. Borong semua dan karena sangat murah maka aku ambil," kata dia.
Jufri menegaskan seluruh uang yang dia gunakan untuk membeli barang-barang yang sumbernya dari perbuatan korupsi itu adalah uangnya sendiri. Kata Jufri, barang-barang tersebut untuk dia koleksi sendiri.
Jika ada yang berminat, tentu dia tidak keberatan untuk melepasnya. Sebab sebelumnya, Jufri mengakui jika hasil lelang itu memang dia jual.
"Kalau memang ada yang mau beli, saya jual. Yang penting untung," kata dia sembari tersenyum.
Selain faktor 'harga miring', Jufri mengaku tertarik ikut lelang karena kualitasnya yang masih bagus. Ditambah lagi, proses lelang di KPK itu transparan, mudah, dan cepat dalam prosesnya.
Jufri memang bukan pemain baru di dunia lelang. Pada lelang-lelang sebelumnya di KPK, dia tidak pernah absen. Selain motif pribadi, Jufri mengaku ingin turut serta berperan dalam hal keuangan negara.
"Ya pertama harganya sangat murah. Kedua uang negara biar cepat masuk dan barangnya juga bagus," ungkap pengusaha besi tua itu.
Walau demikian, Jufri tidak mau asal barang. Ada dua barang yang sebenarnya tidak tertarik tapi akhirnya dilepas. Pertama adalah mobil Toyota Camry. Dia mundur karena mobil tersebut tidak memiliki BPKB. Satu lagi adalah mobil Mazda tahun 2013 yang ditawarkan pada harga Rp 207.352.000.
Jufri bahkan sempat meminta panita untuk memutar lagi slide Mazda walau waktu sudah habis. Berhubung pajak mobil tersebut belum dibayar selama tiga tahun, jadi dia mundur.
"Pajaknya terlalu tinggi. Kalau untuk mobil saya yang ambil kecuali satu kasihan teman itu yang tanpa BPKB. Kalau saya kan takut BPKB kalau engak ada," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.