Menteri Luhut: Gunung Agung Sangat Sensitif
uhut Binsar Pandjaitan menuturkan kondisi Gunung Agung saat ini sangat sensitif dan bisa saja terjadi letusan tiba-tiba.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak Sabtu (25/11/2017) lalu, aktivitas Gunung Agung di Bali terus meningkat bahkan mengeluarkan material dengan ketingguan 3.400 meter dari puncak kawah.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan kondisi Gunung Agung saat ini sangat sensitif dan bisa saja terjadi letusan tiba-tiba.
“Gunung Agung tadi kita rapat memang sekarang memang sangat sensitif yang keadaannya. Jadi bisa saja terjadi macam macam dalam waktu kedepan ini,” ungkap Luhut saat ditemui di kantornya, Senin (27/11/2017).
Baca: Letusan Gunung Agung Diprediksi Tidak Akan Sebesar Letusan 1963, Ini Alasannya
Ia pun menyebut telah melalukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Kementerian Perhubungan terkait dengan tranportasi yang dibutuhkan masyarakat lokal untuk wisatawan asing di Bali.
Termasuk juga kendaraan bagi penumpamg pesawat yang gagal terbang akibat tutupnya Bandara I Gusti Ngurah Rai karena erupsi Gunung Agung.
“Jadi sekarang semua langkah langkah itu sudah kita buka jadi proses pengambilan keputusan bandara, melakukan posko sendiri. Kemudian mengenai kontigensi kalau ada apa apa itu juga sudah dibuat,” papar Luhut.
Luhut pun menceritakan banyak turis yang ingin melihat langsung kejadian Gunung Agung sehingga disediakan alternatif perjalanan dari Banyuwangi melalui jalur darat untuk melihat kondisi Gunung Agung dari jauh.
“Lucunya banyak turis juga yang datang. Pengen liat. Sekarang alternatif kita pakai Banyuwangi. Kita tawarkan. Nanti dari Banyuwangi bisa naik mobil ke sana. Karena tidak seluruh bali yang bermasalah,” tutur Luhut.
“Jadi mereka bisa melihat lebih jauh gunung agung ada api. Kayak fun juga buat mereka,” pungkas Luhut.