Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mendagri: Dari 800 Ribu Berita di Medsos, 600 Ribu Diantaranya Berita Bohong Berujung Fitnah

Karena, menurut Tjahjo, ujaran kebencian yang ada di media sosial saat ini tingkatannya sudah cukup mengkhawatrikan.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mendagri: Dari 800 Ribu Berita di Medsos, 600 Ribu Diantaranya Berita Bohong Berujung Fitnah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memberikan keterangan dalam sidang permohonan uji materi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) di Ruang Sidang Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (25/9/2017). Sidang terseut beragendakan mendengarkan keterangan dari Pemerintah yang alam sidang ini diwakili Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -‎ Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo menyebut satu diantara faktor yang menyukseskan pemilihan kepala daerah adalah tidak adanya kampanye hitam melalui ujaran kebencian.

Karena, menurut Tjahjo, ujaran kebencian yang ada di media sosial saat ini tingkatannya sudah cukup mengkhawatrikan.

"Kunci suksesnya Pilkada maupun Pileg, Pilpres itu adalah partisipasi meningkat. Selain itu tidak ada kampanye ujaran kebencian," kata Tjahjo di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (5/12/2017).

Baca: Hati-Hati, Akun Medsos Bisa Jadi Portofolio Anda

Tjahjo mengungkapkan, saat ini berita bohong yang sarat kebencian di media sosial menyebar dengan cepatnya.

Persentase berita benar dengan yang bohong jumlahnya sangat timplang.

"Repotnya, dari 800 ribu berita di medsos yang benar hanya 200 ribu. Sedangkan yang 600 ribu berita itu berisi fitnah dan ujaran kebencian," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Mantan Sekjen PDI Perjuangan itu menilai, apabila berita ‎bohong tersebut dijadikan referensi maka akan berdampak sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup bermasyarakat.

‎"Itu kalau berita ujaran kebencian jadi panutan kan bahaya, tidak bisa ciptakan calon (pemimpin) berkualitas," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas