Pesan Politikus PDIP kepada Jenderal Gatot: Jangan Lakukan Mutasi Perwira Tinggi TNI
"Mutasi para perwira tinggi sebaiknya dilakukan oleh panglima baru agar suasana kondusif akan lebih tercipta," katanya.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin, memberikan saran soal beberapa hal yang harus diambil oleh calon Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan juga Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa pensiun.
Baca: Calon Panglima TNI Pilihan Jokowi Dinilai Pengamat Lemah
Hal ini terkait surat Presiden Joko Widodo yang dikirimkan kepada pimpinan DPR tanggal 3 Desember 2017, tentang pemberhentian dan pengangkatan Panglima TNI.
Baca: Netizen Heran Karier Marsekal Hadi Melejit Hanya dalam Waktu 3 Tahun, karena Dekat Jokowi?
"Maka berdasarkan prosedur yang berlaku Komisi I akan segera melaksanakan uji kelayakan terhadap panglima baru yang menurut surat tersebut ditunjuk Marsekal TNI Hadi Tjahjanto," kata Hasanuddin lewat pesan singkat yang diterima, Selasa (5/12/2017).
Politikus PDI Perjuangan ini menjelaskan, konsekuensi logisnya maka calon Panglima TNI harus segera menyiapkan diri untuk mengikuti uji kelayakan yang akan dilaksanakan di Komisi I DPR.
Sementara itu karena sudah ada surat resmi dari Presiden Jokowi tentang rencana pemberhentian Jenderal TNI Gatot, maka sebaiknya Gatot sudah mulai menyiapkan memo serah terima jabatan.
"Dan tidak membuat keputusan keputusan strategis di akhir masa jabatannya, termasuk melakukan mutasi para perwira tingginya. Mutasi para perwira tinggi sebaiknya dilakukan oleh panglima baru agar suasana kondusif akan lebih tercipta," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menyerahkan nama Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KASAU) Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon panglima TNI pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo kepada DPR.
Surat Presiden Jokowi itu diserahkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan diterima Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Senin (4/12/2017) pagi.
Selanjutnya, Hadi Tjahjanto akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan (Fit and Proper Test) di Komisi I DPR nantinya.
Lalu, hasil fit and proper test itu akan dibawa ke rapat paripurna DPR untuk mengambil persetujuan. Adapun Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akan memasuki masa pensiun pada bulan Maret 2018.