Gerindra Kritisi Cepatnya Fit and Proper Test Calon Panglima TNI Pengganti Jenderal Gatot
Meski kata dia, pergantian Panglima TNI ini memang sudah wajar dan pasti akan terjadi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono memandang ada beberapa keanehan yang terjadi saat pergantian Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ke Marsekal Hadi Tjahjanto.
Meski kata dia, pergantian Panglima TNI ini memang sudah wajar dan pasti akan terjadi.
"Kalau diperhatikan dengan seksama saya melihat ada keanehan,dimana panglima TNI Gatot Nurmantyo baru akan pensiun di tahun depan bulan Maret artinya Panglima TNI Gatot Nurmantyo akan jadi Jenderal Bintang Empat tanpa jabatan jika bulan ini terjadi pergantian panglima TNI," kata Arief, Rabu(6/12/2017).
Kedua yang terlihat aneh kata Arief sepertinya Presiden Joko Widodo mungkin melihat dan membaca beberapa hasil lembaga survei terkait tokoh-tokoh yang punya potensi maju sebagai Capres 2019.
Kemudian, nama Panglima TNI Gatot Nurmantyo mulai diperhitungkan oleh masyarakat untuk menjadi pesaing Joko Widodo dalam Pilpres 2019
"Ini kalau menurut saya Gatot nanti bisa menjadi duri dalam sekam bagi Jokowi, maka strategi tumas kelor dilakukan oleh Jokowi terhadap Jenderal Gatot," ujarnya.
Gatot lanjut Arief bisa dikatakan menjadi korban syahwat politik Jokowi yang ingin kembali berkuasa paada Pilpres 2019.
"Tapi saya ingatkan saja rakyat sudah cerdas dalam menilai kinerja kinerja pemerintahan Joko Widodo dan itu akan jadi penilaian bagi masyarakat untuk memilih dan tidak memilih Joko Widodo nanti di Pilpres 2019," ujarnya.