Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ILUNI UI Kecam Presiden AS Minta Cabut Pengakuan Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel

Pernyataan Presiden AS yang mendukung pengalihan ibu kota Israel ke Yerusalem terus menuai protes di Indonesia.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in ILUNI UI Kecam Presiden AS Minta Cabut Pengakuan Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel
Iluni UI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pernyataan Presiden AS yang mendukung pengalihan ibu kota Israel ke Yerusalem terus menuai protes di Indonesia.

Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) dibawah pimpinan Arief Budhy Hardono, mengecam keras sikap Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang telah mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota negara Israel sekaligus akan memindahkan Kedutaan Besarnya ke Kota tersebut.

Pengakuan sepihak dari Amerika Serikat tersebut telah mengganggu proses perdamaian di Timur Tengah khususnya konflik berkepanjangan antara Israel dengan negara Palestina. Padahal saat ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama negara-negara konferensi Islam (OKI) tengah mengupayakan perdamaian lewat Solusi Pengakuan Dua Negara. ILUNI UI menganggap pengakuan sepihak tersebut sebagai tindakan gegabah yang mengancam keamanan dan perdamaian dunia.

 Solusi yang terbaik dari penyelesaian konflik yang berkepanjangan antara Israel dan negara Palestina adalah pengakuan dua negara. Kedua negara itu harus hidup berdampingan saling menghormati sebagai sama-sama negara merdeka.

"Dengan adanya pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel berarti menghapus solusi dua negara. Sebab Yerusalem selama ini diakui sebagai wilayah Palestina. Jika Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu Kota Negara Israel, Itu berarti Amerika Serikat tidak mengakui negara Palestina dan ini jelas menyakiti hati rakyat Palestina dan umat Islam pada umumnya yang selama ini menginginkan agar segera tercipta perdamaian antara Israel dan Palestina, “ papar Ketua Umum ILUNI UI periode 2016-2019 Arief Budhy Hardono, kepada pers di Jakarta, Jumat (8/12/2017). Arief Budhy Hardono saat itu didampingi Ketua merangkap juru bicara ILUNI Eman Sulaeman Nasim, Ketua dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) ILUNI UI Andre Rahardian.

Mantan Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UI ini, mendesak pemerintah Republik Indonesia dibawah pimpinan Presiden Joko Widodo untuk konsisten setia pada Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 (UUD 1945) yang menegaskan dukungan pada perjuangan bangsa Palestina dan tidak mengakui Israel.

ILUNI UI mendorong pemerintah Indonesia untuk bersama-sama menggalang kekuatan menekan pemerintah Amerika Serikat membataskan kebijakan sembrono tersebut.

BERITA TERKAIT

“ ILUNI UI mengajak Bangsa dan Pemerintah Negara Republik Indonesia untuk tetap mendukung perjuangan Rakyat dan Negara Palestina sehingga terealisasinya dua negara Israel dan Negara Palestina yang hidup berdampingan, saling menghormati, hidup rukun damai dan sejahtera. ,” papar Arief Budhy Hardono.

Di tempat yang sama Ketua merangkap Juru bicara ILUNI Eman Sulaeman Nasim, menyatakan dukungannya terhadap apa yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo yang akan berangkat ke Turki untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi negara-negara anggota OKI guna membahas sekaligus mengecam sikap presiden Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu Kota Negara Israel.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbanyak di dunia. Sudah sepantasnya Indonesia bersama negara-negara Islam lainnya menolak sikap dan keputusan Donald Trump tersebut.

“Negara-negara Islam dan negara-negara yang mencintai perdamaian, sudah sepantasnya secara bersama, menolak keputusan Presiden Donal Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Israel. Negara-negara Islam juga harus bersatu mendesak pemerintahan Amerika Serikat membatalkan pememindahan kedutaan besarnya ke Yerusalem sekaligus mencabut keputusan konyolnya itu sesegera mungkin,” papar Dosen UI ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas