Siap jadi Calon Ketua Umum Golkar, Titiek Soeharto Ogah Minta Restu Orang di Luar Partai
Siti Hediati Hariyadi atau yang karib disapa Titiek Soeharto berniat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Golkar.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siti Hediati Hariyadi atau yang karib disapa Titiek Soeharto berniat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Golkar.
Ia ikut pencalonan bukan untuk mencari kekuasaan.
Titiek hanya ingin memperbaiki partai Golkar yang sedang dirundung masalah.
Baca: Polemik Penunjukan Aziz Syamsuddin Sebagai Ketua DPR, Titiek Soeharto : Bahas di Internal Saja
"Saya niatnya bukan mau ini ya, pimpinan atau ketua Golkar. Ini niatnya cuma baik mau memperbaiki Golkar, kalau dipercaya oleh para pemegang suara," ujar Titiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (11/12/2017).
Titiek mengaku dirinya sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah pemegang suara dalam Munaslub.
Hanya saja ia enggan membeberkan rinci dengan siapa saja komunikasi politik tersebut dilakukan.
Baca: Setya Novanto Tunjuk Aziz Syamsuddin Jadi Ketua DPR, Titiek Soeharto: Malu Dilihat Orang
Hal pasti menurut putri mendiang presiden ke 2 Soeharto tersebut, ia tidak meminta restu kepada orang-orang di luar partai Golkar.
"Masa kita minta restu dari partai lain, malu dong. Kalau Golkar engga perlu minta restu dari partai-partai lain, kita internal sendiri aja," katanya.
Baca: Susul Setya Novanto, Fraksi PKS Minta Fahri Mundur Jadi Wakil Ketua DPR
Titiek enggan menyebut pesaingnya di Munaslub merupakan lawan kandidat.
Ia juga enggan menyebutkan ajang munaslub sebagai ajang perebutan kekuasaan.
"Saya engga bersaing, kita sama-sama orang Golkar untuk majukan Golkar, kalau pun ada saingan itu saingan sehat," katanya.
Baca: Ahli Pihak Setya Novanto: Seharusnya KPK Menghadirkan Bukti Baru
Sebelumnya calon kuat Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto sempat meminta izin presiden Joko Widodo untuk maju dalam Munaslub Golkar.
Sejumlah pihak mengkritik Airlangga yang meminta restu kepada orang di luar partai.
Airlannga mengatakan jika dirinya meminta izin kepada presiden dengan kapasitasnnya sebagai Menteri Perindustrian yang merupakan pembantu presiden.