Pengamat Sarankan Airlangga Pilih Dedi Mulyadi atau Doly Kurnia Jadi Sekjen Golkar
Terpilihnya Airlangga juga baik untuk Golkar menurut Hendri Satrio. Karena masih sesuai di garis politiknya di dalam kekuasaan.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
Keputusan itu diambil secara aklamasi setelah melalui perdebatan di dalam rapat pleno selama kurang lebih tiga jam.
Keputusan rapat pleno itu akan diresmikan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang akan diselenggarakan tanggal 19-20 Desember 2017 mendatang.
“Setelah melalui perdebatan dan pendalaman oleh semua elemen Partai Golkar akhirnya memutuskan pergantian Ketua Umum dari Bapak Setya Novanto kepada Airlangga Hartarto. Jadi bukan pelaksana tugas pagi melainkan Ketua Umum definitif.”
“Pergantian Ketua Umum ini akan dilaporkan dalam Rapat Pimpinan Nasional pada 18 Desember 2017 dan pengukuhan keputusan rapat pleno akan dilakukan dalam Munaslub di Jakarta pada tanggal 19-20 Desember 2017,” tegas Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid usai rapat pleno.
Pengambilan keputusan untuk mengukuhkan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum menurut Nurdin Halid sudah sesuai dengan aturan partai.
Di mana dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Golkar, sehubungan dengan masalah hukum yang dialami Setya Novanto maka dinyatakan posisi ketua umum lowong.
“Itu sesuai Pasal 14 ART di mana pengisian jabatan antarwaktu diputuskan melalui pleno dan dilaporkan dalam forum Rapimnas,” ungkap Nurdin Halid.
Airlangga Hartarto tampil sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang baru setelah menyisihkan nama-nama lainnya seperti Azis Syamsudin, Titiek Soeharto, Idrus Marham, dan lain-lain.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.