Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aksi Bela Palestina Menurut Wiranto Sejalan Dengan Kebijakan Pemerintah

Demonstrasi yang dilakukan kan juga mendukung kebijakan pemerintah Indonesia

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Aksi Bela Palestina Menurut Wiranto Sejalan Dengan Kebijakan Pemerintah
Nurmulia Rekso Purnomo/Tribunnews.com
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sikap pemerintah soal Palestina sudah jelas menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, yakni mendukung kemerdekaan negara yang tengah dijajah Israel tersebut.

Pemerintah juga mengecam pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Oleh karena itu menurutnya Aksi Bela Islam yang digagas Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang rencananya akan digelar di Monas, Jakarta Pusat, pada hari Minggu ini (17/12), sejalan dengan sikap pemerintah. Menurutnya pemerintah tidak berkeberatan atas aksi tersebut.

"Demonstrasi yang dilakukan kan juga mendukung kebijakan pemerintah Indonesia," ujarnya kepada wartawan di kantor Menkopolhukam, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017).

Ia mempersilahkan siapapun yang peduli terhadap penderitaan bangsa Palestina, untuk hadir di Aksi Bela Palestina.

Wiranto menyebut masyarakat berhak menyampaikan pendapatnya di muka umum, dan pemerintah mengakomodir hal tersebut.

Baca: Fadli Zon Sebut Surat Pergantian Fahri Hamzah dari PKS Bakal Diproses

Berita Rekomendasi

Namun yang perlu diingat, aksi penyampaian pendapat itu tidak boleh dilakukan dengan cara-cara yang melanggar hukum.

"(pemerintah) Indonesia memberikan kebebasan kepada warga negara untuk melaksanakan demonstrasi, selama demonstrasi itu tidak merusak, masih ikut aturan, tidak ada masalah," katanya.

Namun menurutnya aksi tersebut idealnya digelar dengan jumlah masa yang secukupnya, namun pesan yang diusung bisa tersampaikan dengan baik.

Ia khawatir jika jumlah massa terlalu banyak, maka akan ada kelompok-kelompok tertentu yang memanfaatkan momentum tersebut untuk melakukan penyusupan.

"Sebab kalau banyak massa, itu kalau kesusupan yang niatnya buruk, kan jadi masalah," katanya.

"Pengalaman saya yang lalu-lalu kan juga banyak menghadapi demonstrasi," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas