Marsekal Hadi Akan Kirimkan Personel TNI Terbaik ke Afganistan
Dalam sambutannya, Panglima Hadi menegaskan, pihaknya akan mengirim personel TNI terbaik untuk menjalankan misi tersebut.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terkait pengiriman personel TNI ke Kabul, Afganistan dalam rangka mengamankan Gedung Perwakilan RI beserta para diplomat yang bertugas di sana.
Dalam sambutannya, Panglima Hadi menegaskan, pihaknya akan mengirim personel TNI terbaik untuk menjalankan misi tersebut.
Baca: Inilah Nama-nama Politikus yang Hilang Dalam Dakwaan Setnov: Ada Ganjar hingga Yasona Laoly
"Atas kepercayaan ini, TNI akan mempersiapkan personel-personel terbaiknya yang memiliki dedikasi, loyalitas, profesional dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku," ujar Hadi dalam acara yang digelar di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2017).
Hadi mengungkapkan, pengiriman personel TNI tersebut merupakan upaya yang dilakukan bersama Kementerian Luar Negeri untuk menjaga Kantor Perwakilan RI beserta para diplomatnya, mengingat eskalasi konflik di Afganistan semakin meningkat, baik oleh kelompok Taliban maupun ISIS.
"Guna mengantisipasi perkembangan situasi keamanan di Afganistan yang berpotensi mengancam jiwa perwakilan RI pascameningkatnya insiden di area diplomat di kota Kabul pada tahun 2017, semakin luasnya wilayah yang dikuasai kelompok Taliban dan ISIS di afganistan, maka diperlukan penanganan segera terhadap perwakilan RI khususnya di wilayah yang rawan," ucap Hadi.
Diketahui, ISIS dan Taliban dikabarkan menggabungkan kekuatan dan melakukan serangan di desa di Afghanistan.
Setidaknya 50 orang di desa Mirzawalang, Provinsi Sar-e-Pul, tewas dalam serangan tersebut, meski menurut pemberitaan CNN pada 8 Agustus 2017 lalu, pihak Taliban membantah aksi serangan tersebut dan mengatakan hal itu merupakan propaganda.