Hari Ibu, Partisipasi Perempuan di Dunia Politik Belum Sebanding Dengan Laki-laki
"Inilah peran utama seorang ibu sebagai pendidik dan sekolah bagi bangsa dan peradaban."
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember, selalu memberi kesan istimewa bagi setiap orang.
Bagi Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini, sosok ibu adalah mutiara cinta yang teristimewa dan tak tergantikan oleh apapun dan sampai kapanpun.
Baca: Sudirman Said Bagikan Susu Segar di Brebes, Ini Tujuannya
"Ibu sangat istimewa dan memiliki tempat tersendiri di hati kita," kata Jazuli lewat pesan singkat yang diterima, Jumat (22/12/2017).
Menurut dia, dari rahim seorang ibu, lahir generasi yang menentukan baik buruknya bangsa bahkan peradaban.
"Inilah peran utama seorang ibu sebagai pendidik dan sekolah bagi bangsa dan peradaban. Dalam pepatah Arab disebutkan al ummu madrosatul ula," katanya.
Baca: Golkar Akan Bantu PDIP Dapat Jatah Kursi Pimpinan DPR
Menurutnya, di tengah peran hakikinya itu, ibu atau perempuan yang menunjukkan kesungguhan dalam berkiprah di luar kegiatan sehari-harinya.
Apalagi ranah politik menjadi oase inspirasi dan kebanggaan tersendiri bagi wanita.
Meski demikian, Anggota Komisi I ini menilai secara umum partisipasi perempuan dalam politik khususnya sebagai anggota legislatif belum banyak dibanding anggota dewan laki-laki.
Baca: Golkar Berharap Khofifah Evaluasi Emil Dardak Sebagai Calon Wakil Gubernur
"Ada banyak faktor yang menjadi penyebab, bukan saja karena hambatan struktural sistem politik tapi juga faktor minat dan ketertarikan perempuan dalam politik," katanya.
Dengan berbagai ruang pengabdian dan perjuangan di atas, Jazuli berharap perempuan tetap harus ingat tugas kodratnya sebagai anak, sebagai ibu dari anak-anaknya, dan sebagai istri bagi seorang suami.
Sehingga, harus menjaga prinsip keseimbangan secara proporsional dan integral dalam bingkai ibadah.