Munaslub Golkar Diklaim Bebas Praktik Politik Uang dan Jual Beli Suara
Munaslub yang didorong karena adanya desakan perubahan dan pembaharuan dalam tubuh Golkar,
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak pihak yang menggantungkan harapan dalam Munaslub Partai Golkar yang ditutup Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kamis (21/12) malam.
Munaslub yang didorong karena adanya desakan perubahan dan pembaharuan dalam tubuh Golkar, pun melahirkan optimisme baru bagi kebangkitan Golkar.
Fungsionaris Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menjelaskan, setidaknya ada enam indikator sekaligus ujian yang harus dilewati Golkar dibawah kepemimpinan Airlangga Hartarto satu bulan ke depan.
Indikator pertama ada dalam figur kepemimpinan Airlangga sebagai Ketua Umum.
"Saya memberikan apresiasi yang tinggi atas keberaniannya memilih diksi 'Golkar Bersih' dalam slogan kampanyenya dan tema Munaslub di mana Airlangga sebagai penanggung jawabnya," kata Doli lewat pesan singkat yang diterima, Jumat (22/12/2017).
Menurutnya, meskipun tidak sedikit yang menentangnya dan berusaha menggeser dengan tema yang lain, tapi Airlangga tetap bersikukuh dan konsisten dengan diksi itu.
"Dengan begitu maknanya adalah bahwa Airlangga memang adalah figur yang bersih, tidak punya potensi masalah hukum, dan bebas dari isu korupsi. Selain dirinya bersih, kita juga memaknai bahwa Airlangga pun sudah terbiasa dan juga punya visi serta keinginan untuk membangun lingkungan yang dipimpinnya juga bersih," katanya.
Oleh karena itu dirinya mengajak untuk mendukung dan mendorong agar karakter dan visi Airlangga dapat menjadi karakter dan visi institusi partai.
Indikator kedua adalah Munaslub telah berlangsung.
"Saya merasa bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh stake holder yang hadir bahwa kita semua telah mampu dan ternyata bisa melaksanakan Munaslub yang sama sekali 'clean and clear', bersih dan bebas dari praktik money politics dan transaksi jual beli suara," katanya.
Dirinya mengakui, perjalanan proses pemilihannya memang tidak sedinamis Munas/Munaslub sebelum-sebelumnya.
"Mungkin dalam situasi dan kondisi Golkar saat ini, proses itulah yang terbaik untuk memulai penataan kembali Partai Golkar," katanya.
Indikator pertama dan kedua di atas yang sudah terlampaui itu adalah modal yang cukup kuat untuk mengawali menuju Golkar Bersih.
"Indikator ketiga adalah sejauh mana Airlangga memiliki kemauan keras, konsistensi, dan dukungan kuat dari semua stake holder untuk mampu menyusun kepengurusan yang sama sekali harus berwajah baru dan kontras dengan yang lama," kata Doli.