Uskup Agung Jakarta Minta Pancasila Jadi Gagasan dan Gerakan
Suharyo menilai, setelah gereja menghabiskan waktu untuk mempelajari dan mendalami Pancasila, sudah seharusnya ideologi
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyebut 2018 sebagai tahun persatuan, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) meminta agar Pancasila dijadikan gagasan dan gerakan konkret oleh umat dan seluruh masyarakat.
Menurut Uskup Agung Keuskupan Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo, Pancasila sebagai dasar negara kerap dilupakan oleh warga Indonesia, bahkan secara sengaja.
Baca: Dukungan PDIP ke Ridwan Kamil Tinggal Menunggu Keputusan Megawati
Padahal, oleh wali-wali gereja, Pancasila justru terus dipelajari dan didalami.
"Setiap sila didalami dan direnungkan. Tahun 2016 sila pertama, tahun 2017 sila kedua, makanya tahun sekarang sila ketiga, 'persatuan Indonesia'," jelas Suharyo, dalam sebuah dialog kebangsaan di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2018).
Suharyo menilai, setelah gereja menghabiskan waktu untuk mempelajari dan mendalami Pancasila, sudah seharusnya ideologi tersebut diwujudkan menjadi sesuatu yang konkret, baik oleh umat dan masyarakat keseluruhan.
"Caranya, semua sila diterjemahkan menjadi gagasan-gagasan. (Kemudian) diterjemahkan (lagi) menjadi gerakan-gerakan," ucapnya.
Suharyo berharap, gerakan yang dibangun tersebut nantinya akan membangun sebuah orientasi yang konsisten, terutama jika gerakan yang dibangun sudah menjadi sebuah habitus.
KAJ menggelar dialog kebangsaan bertajuk 'Amalkan Pancasila: Kita Bhinneka, Kita Indonesia' pada Sabtu ini dalam rangka Tahun Persatuan 2018 Keuskupan Agung Jakarta.
Turut hadir pula dalam acara dialog tersebut Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif sebagai pembicara.
Dalam acara tersebut, digelar pula diskusi antaragama yang melibatkan sejumlah pemuka agama besar di Indonesia.