Sekjen PDI Perjuangan Sebut Empat Nama Ini Jadi Cawagub Gus Ipul
Menurutnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri hingga saat ini masih menggodok sejumlah nama.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkap sejumlah nama pengganti Abdullah Azwar Anas yang mengundurkan diri mendampingi Saifullah Yusuf alias Gus Ipul di Pilgub Jawa Timur.
Menurutnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri hingga saat ini masih menggodok sejumlah nama.
"Untuk itu maka Ibu Mega akan mengambil keputusan pada masa yang tepat," kata Hasto kepada wartawan di DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2018).
Hasto lalu mengungkap sejumlah nama potensial, diantaranya Bupati Ngawi Budi Sulistiyono, Ketua Fraksi PDI-P di MPR Ahmad Basarah, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, dan Sekretaris DPD PDI-P Jatim Utari.
"Memang nama-nama itu muncul dan digodok. Apakah nama-nama itu atau nama yang lain nanti perkembangan yang menentukan. Tapi kami masih punya waktu untuk mengambil keputusan," kata Hasto.
Baca: Polisi Sebut ada Kejanggalan Pembunuhan Arsitek di Depok
Diberitakan sebelumnya, Anas telah mengembalikan surat mandatnya untuk berlaga di Pilkada Jatim, diduga karena foto-foto syur mirip dirinya dengan seorang perempuan beredar.
Hasto juga menegaskan bahwa partainya mengutuk keras pihak-pihak yang menggunakan kampanye hitam guna menjegal langkah Bupati Banyuwangi itu maju Pilkada Jatim.
"Ada pihak-pihak yang tidak siap berkompetisi secara sehat, ada pihak-pihak yang menerapkan politik segala cara. Kami bisa memahami perasaan dari Bapak Azwar Anas. Kami bisa pahami perjuangannya," ujar Hasto.
"Kami mengutuk sekeras-kerasnya terhadap pihak-pihak manapun yang melakukan kampanye hitam dengan mengorbankan aspek etika tersebut. Benih-benih generasi muda yang punya kepemimpinan sangat baik coba untuk dipatahkan di tengah jalan," katanya.
Hasto pun mengingatkan kepada pihak-pihak tersebut bahwa Pilkada bukanlah ajang untuk mencari kekuasaan semata dengan menghalalkan berbagai cara.
"Pemilu (Pilkada) bukan segala-galanya untuk dapatkan kekuasaan sehingga harus menggunakan cara-cara yang kotor. Siapapun yang menggunakan segala cara tidak akan menang. Mereka akan dikalahkan kekuatan rakyat sendiri," kata Hasto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.