Idrus Marham, Mensos Baru Asal Pinrang yang Karirnya Meroket
Idrus Marham menempuh pendidikannya dari SD hingga SMA di daerah asalnya Sulawesi Selatan salah satunya adalah PGAN Pare-Pare.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Idrus Marham lahir di Pinrang Sulawesi Selatan pada tahun 1962. Idrus muda banyak aktif dan terlibat pada organisasi kepemudaan dan keagamaan seperti Karang Taruna dan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
Berdasarkan Wikipedia, Idrus Marham menempuh pendidikannya dari SD hingga SMA di daerah asalnya Sulawesi Selatan salah satunya adalah PGAN Pare-Pare.
Pada masa inilah Idrus mulai mengenal organisasi.
Baca: Saat Bupati Cantik Sri Wahyuni Membangkang
Aktivitas organisasinya dimulai dengan bergabung di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sejak ia duduk di bangku SMP. Setelah lulus SMA pada tahun 1979 Idrus melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di Fakultas Syari'ah IAIN Alaudin Makassar.
Tahun 1983 Idrus melanjutkan pendidikan S2 di Fakultas Syari'ah IAIN Walisongo, Semarang.
Selain aktif dalam organisasi, Idrus juga pernah menjadi pengajar di sejulah perguruan tinggi di Makassar dan Jakarta.
Dalam dunia organisasi, Idrus Marham pernah aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Kosgoro, KNPI juga PII. Ini memberikan nilai tambah secara politik untuk melegitimasi gerakan-gerakan yang ia buat sehingga tidak heran juga dengan legitimasi kelembagaan tersebut ia dapat menekan dan memerintahkan orang lain untuk mengikuti keinginannya.
Karir politik nasional Idrus Marham dimulai saat ia terpilih sebagai anggota MPR RI pada Pemilu 1997.
Dengan Partai Golkar dan berlanjut hingga menjadi anggota DPR/MPR RI periode 2009-2014.
Nama mantan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) periode 2002-2005 serta Wakil Pemuda Dunia pada 2005 ini banyak menjadi sorotan media saat berkiprah dalam keanggotaan di Panitia Khusus (Pansus) Angket Century pada 2009-2010.
Karena keluwesannya berorganisasi, Idrus pun meraih puncak karir organisasinya terjadi kala ia diangkat oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menjadi sekretaris jenderal.
Bahkan pada saat Aburizal Bakrie lengser dari Partai Golkar, ia masih dipercaya oleh Setya Novanto untuk menduduki jabatan yang sama.
Terakhir, kala Setya Novanto masuk tahanan karena perkara korupsi dan digantikan oleh Airlangga Hartarto, Idrus Marham bakal diangkat oleh Presiden joko Widodo menjadi Menteri Sosial. (dari berbagai sumber)