Waria di Aceh Digunduli, Ketua MPR: Jangan Menzalimi Orang, Perilakunya yang Diperbaiki
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (Zulhas) menyayangkan sikap Polres Aceh Utara yang mencukur rambut belasan waria yang ditangkap dari sejumlah salon
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (Zulhas) menyayangkan sikap Polres Aceh Utara yang mencukur rambut belasan waria yang ditangkap dari sejumlah salon pada Operasi Penyakit Masyarkakat (Pekat) yang digelar pada Sabtu lalu, 27 Januari 2018.
Zulhas menyampaikan secara tegas bahwa yang harus menjadi fokus adalah perilaku para waria tersebut.
Bukan menzalimi mereka melalui cara menggunduli kepalanya.
Baca: Pengacara: Ahok dan Sang Anak Sempat Temui Teman Baik Veronica dan Meminta . . .
"Jangan menzalimi orangnya, tapi perilakunya," ujar Zulhas, saat ditemui di Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Pusat, Rabu malam (31/1/2018).
Menurut Zulhas, para pria yang memiliki penyimpangan seksual maupun identitas harus diberikan pendidikan dan dirangkul.
Mereka harus dinasehati dan diberikan penyuluhan.
"Kalau orangnya itu harus dirangkul, dididik, diberi pendidikan, diberi pelatihan," jelas Zulhas.
Oleh karena itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun berharap agar piham kepolisian bisa menghargai Hak Asasi Manusia (HAM) para waria itu dengan tidak bertindak sewenang-wenang.
Zulhas menyadari memang perilaku menyimpang itu harus diperbaiki, namun bukan melalui cara memaksakan kehendak dengan mencukur rambut para waria itu.
"Jadi perilakunya yang diperbaiki, bukan orangnya yang diperlakukan sewenang-wenang," kata Zulhas.
Lebih lanjut ia kembalu menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Polres Aceh Utara itu melanggar HAM para waria.
Karena bagaimanapun juga, para waria itu juga manusia dan memiliki hak yang sama seperti manusia lainnya.