HIPKA Siap Cetak Wirausahawan Baru Untuk Genjot Pertumbuhan Ekonomi
"KAHMI yang berdiri sejak 1966, perlu melakukan reorientasi mental perjuangan, yakni dari political oriented menjadi entrepreneur oriented,"
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka Milad KAHMI ke-71 di Aceh, Senin (5/2/2018), KAHMI Aceh menggelar seminar nasional dengan topik enterpreuner.
Dalam acara tersebut hadir sebagai pembicara Aizir Sulaiman selaku Direktur Bank Aceh, Andi sinulingga dari DPP Partai Golkar, dan Kamrussamad selaku Ketua HIPKA Pusat.
Pada kesempatan tersebut, Ketua BPP Himpunan Pengusaha Korps Alumni KAHMI (Hipka), Kamrussamad menegaskan, Indonesia mutlak berdaulat secara ekonomi.
Baca: Sumur dan Makam Kuno Gegerkan Warga Cirebon, Begini Penampakannya
Karena itu, spirit kewirausahaan menjadi penting dikembangkan di kalangan generasi muda.
Menurutnya, jika Aceh ingin maju maka harus mendorong generasi muda untuk berwirausaha (enterpreneur).
Kamrussamad menambahkan, semangat mendorong lahirnya wirausahawan selaras dengan keberadaan Hipka yang lahir enam tahun lalu.
Tujuan KAHMI itu mencakup terciptanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernapaskan Islam, dan nilai tambah bagi kader-kader HMI, yaitu jiwa entrepreneur.
Baca: Jasad Korban Longsor di Cijeruk Bogor di Temukan Tidak Utuh
Dia menegaskan, KAHMI harus mengambil peran strategis di tengah gemuruh pembangunan ekonomi nasional dan laju pertumbuhan global dengan mencetak wirausaha yang tangguh dan mandiri sekaligus mampu mencetak lapangan pekerjaan.
"KAHMI yang berdiri sejak 1966, perlu melakukan reorientasi mental perjuangan, yakni dari political oriented menjadi entrepreneur oriented," katanya dalam keterangan yang diterima wartawan, Selasa (6/2/2018).
Menurut dia, Indonesia kini menyiapkan skenario pertumbuhan ekonomi tinggi menuju negara berpendapatan tinggi pada 2035 dan PDB Indonesia juga ditargetkan menjadi keempat terbesar di dunia.
Untuk mewujudkannya, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta kuat dari sisi kewirausahaan.
Baca: SBY Sebut Ada Pertemuan Sebelum Mirwan Amir Sebut Nama Dirinya Dalam Sidang Setya Novanto
Menurut dia, Selama ini, anggota KAHMI telah berkontribusi terhadap bangsa Indonesia dengan mengambil peran di lini ilmuwan, akademisi, birokrasi pemerintah, dan kehidupan politik.
Semua itu dinilai semakin lengkap dan kuat bila disisipi aspek ekonomi, khususnya menciptakan wirausaha yang tangguh.
“Kesemua itu untuk mewujudkan Indonesia yang berperadaban,” katanya.
Ia pun menuturkan, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun lalu berada di angka 5,05 persen.
Angka tersebut sedikit lebih stabil jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2016 yang berada di posisi 5,02 persen.
Baca: Proses Evakuasi 2 Wanita yang Tertimbun Longsor di Bandara Soekarno-Hatta Berlangsung Dramatis
Diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang 2017 mengalami pertumbuhan sebesar 5,05 persen.
Sedangkan perekonomian Aceh Triwulan III-2017 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp37,37 triliun atau sebesar USD2,70 milyar.
Sementara itu, PDRB tanpa migas adalah sebesar Rp36,24 triliun atau sebesar USD2,72 milyar.
Ekonomi Aceh dengan migas triwulan III-2017 bila dibandingkan triwulan III-2016 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,78 persen.
Sementara pertumbuhan y on y tanpa migas adalah sebesar 4,91 persen.
Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan usaha Jasa Kesehatan dan kegiatan Sosial sebesar 16,74 persen.
Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi ada di komponen Ekspor Luar Negeri sebesar 66,25 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.