Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Ada Unsur Politisasi di Balik Viralnya Video Pidato Kapolri

Namun kalau langsung meminta pengunduran diri, langsung meminta pemecatan jelas itu politis.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pengamat: Ada Unsur Politisasi di Balik Viralnya Video Pidato Kapolri
youtube
Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Video pidato Kapolri Jenderal Tito Karnavian sempat viral serta memantik reaksi bagi sebagian ormas.

Pengamat politik Lembaga Pemilih Indonesia, Boni Hargens berpendapat dibalik viralnya video Kapolri ada unsur politisasi yang bermain dibelakangnya.

“Otomastis ini kan ada skenario, video itu kan direkam bulan Februari 2017, baru ramai Januari 2018, Nah artinya Tito ini ingin ditembak oleh banyak kepentingan baik oleh kelompok radikalnya sendiri maupun oleh lawan lawan politiknya yang terancam dengan ketegasan Tito ini terkait juga dengan pengamanan pemerintahan Jokowi," ujar Boni, Jakarta, Kamis (8/2/2018).

Boni menilai menyikapi video tersebut harus secara menyeluruh, jangankan Kapolri, bisa saja kedepan Presiden Jokowi sendiri akan dibegitukan menginjak tahun-tahun seperti politik ini, ia menganggap ada orang orang pencundang yang sengaja bermain dibelakangnya untuk mengacaukan keamanan negara.

“Mau mereka politisasi macam apapun harus kita jaga institusi baik itu kepolisian, BIN dan TNI, kalau Negara kalah bisa tumbang pemerintahan Jokowi,” ujarnya.

Senada dengan Boni, pengamat politik Charta Politika, Yunarto Wijaya berpandangan situasi sekarang memang sangat sensitif, terkait isu keamanan dan isu SARA semenjak Pilpres 2014 lalu.

Terkait video tersebut ketika ada ormas yang meminta Kapolri segera mundur atau dicopot dari jabatannya sudah masuk ranah politis.

Berita Rekomendasi

“Apa yang dilakukan Kapolri menjawab dengan melakukan tindakan sowan kepada ormas-ormas islam menurut saya sudah tindakan tepat jadi kalau masih ada yang menuntut kapolri mundur saya pikir sudah politis lah itu sifatnya, ujar Yunarto.

Menurutnya, ormas yang meminta Tito mundur kalau memang ada niatan baik untuk mencari kebenaran, sebaiknya meminta klarifikasi, membuka dialog.

Namun kalau langsung meminta pengunduran diri, langsung meminta pemecatan jelas itu politis.

“Jelas itu sifatnya subjektif dan terkait dengan isu politik tertentu,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia, Raja Juli Antoni menyatakan berlebihan jika video macam itu dijadikan alasan untuk meminta Tito mundur atau meminta Presiden Jokowi mencopot mantan Kapolda metro Jaya tersebut.

“Saya kira kejauhan lah dan sayang rasanya energi bangsa ini untuk mempermasalahkan hal-hal yang seperti ini,” ujarnya.

Ia beranggapan, apa yang disampaikan Tito itu suatu hal yang faktual berdasarkan latar belakang historis, dengan mengatakan ormas NU dan Muhammadiyah yang paling berjasa sebenarnya beliau sedang melakukan pengadian dan ormas lainya sebenarnya juga berjasa.

“Tidak semuanya harus disebutkan satu persatu," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas