Operasi Tangkap Tangan Bupati Ngada, Pria Bermasker Ikut Digiring ke Gedung KPK
Sekitar pukul 20.15 WIB, tiga mobil tiba di Gedung KPK. Mereka menggiring seorang pria yang diduga terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT).
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pria bermasker digiring oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke dalam gedung KPK, Minggu (11/2/2018) malam.
Sekitar pukul 20.15 WIB, tiga mobil tiba di Gedung KPK. Mereka menggiring seorang pria yang diduga terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pria itu, mengenakan sweter lengan panjang putih dengan garis hitam di tengah. Ia mengenakan celana pendek dan sandal jepit. Pria berkulit hitam itu, mengenakan topi dan masker hijau muda untuk menutupi wajahnya.
Ia dikawal oleh seorang penyidik KPK ke dalam gedung tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, saat dicecar pertanyaan oleh awak media. Pria itu, langsung masuk ke Gedung Merah Putih untuk menjalani pemeriksaan intensif.
Sebelumnya, Juru Bicara KPK Febri Diansyah menerangkan, tim satgas KPK menjaring lima orang dalam OTT di Provinsi NTT. Satu di antaranya Bupati Ngada, Marianus Sae.
Baca: Saksi: Kalau Polisi dan Ambulans Cepat Datang, Banyak Korban yang Bisa Diselamatkan
Baca: Belum Tentu Merapat Ke Jokowi, Pengamat Ini Bilang, Manuver Cak Imin Tunjukkan Sikap Main Dua Kaki
"Totalnya ada lima orang, tiga orang dibawa ke Jakarta. Kemungkinan malam ini, sore dibawa dari sana. Untuk dibawa ke Jakarta," ujar Febri saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (11/2/2018).
Selain di wilayah NTT, kata Febri, tim penindakan KPK juga menangkap sejumlah pihak lainnya dari daerah lain. Mereka yang ditangkap di daerah lain sedang dalam perjalanan ke kantor KPK.
Febri mengatakan, Marianus dan yang lainnya tengah menjalani pemeriksaan intensif. KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status dari pihak-pihak yang diamankan tersebut.
Marianus merupakan bakal calon gubernur NTT. Dia maju Bersama Emilia J Nomleni, yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).