Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Acara #DengarYangMuda Kembali Dihelat, Gelar Diskusi 'Pemerintah Jokowi-JK di Mata Pemuda'

Diaz, dalam sambutannya di acara tersebut, menegaskan Pemerintah sekarang tidak alergi dengan kritikan maupun masukan

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Acara #DengarYangMuda Kembali Dihelat, Gelar Diskusi 'Pemerintah Jokowi-JK di Mata Pemuda'
IST
Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono saat berbicara di #DengarYangMuda di Aula Gedung III, Komplek Sekretariat Negara, Senin (12/2/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rangkaian acara #DengarYangMuda yang digagas oleh Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono kembali dilaksanakan.

Kali ini acara dihelat di di Aula Gedung III, Komplek Sekretariat Negara, Senin (12/2/2018) kemarin.

Acara yang dikemas dalam forum diskusi mengenai kinerja “Pemerintahan Jokowi – JK di mata Pemuda” turut dihadiri oleh belasan komunitas dan 200 pemuda.

Di antaranya, Relawan Muda Jakarta (Remaja), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Komunitas Banteng Muda (KBM), Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI), GM-FKPPI, GM-Kosgoro, Ikatan Pemuda Alumni Lemhanas, Demi Anak Generasi (DAG), Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI), KNPI, Partai Nasdem, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan Hanura

Dalam keterangan yang diterima, Diaz, dalam sambutannya di acara tersebut, menegaskan Pemerintah sekarang tidak alergi dengan kritikan maupun masukan dari berbagai kalangan.

Karena dengan hal itu, membuka mata pemerintah untuk bisa mempercepat beberapa program yang sudah disusun untuk bisa di realisasikan.

Untuk itu adanya forum diskusi maupun adanya kunjungan langsung kelapangan dan pelosok-pelosok yang dilakukan pemerintah keberbagai wilayah di Indonesia, bukan untuk pencintraan terselubung, tapi untuk benar-benar mendengar, menganalisa dan juga merespon jeritan hati rakyatnya.

Berita Rekomendasi

Namun Diaz juga menegaskan, rakyat juga perlu tahu keberhasilan pemerintah secara transparan, khususnya di kaum muda yang nantinya akan menjadi pilar penerus bangsa supaya pemahaman cinta tanah air dan semangat membangun negeri akan terus dijaga dan tidak mudah terserang virus radikalisme yang jelas-jelas ingin memecah belah bangsa.

“Rakyat dan pemuda harus tetap mengawasi dan mengontrol pemerintah setiap saat. Tetapi mereka juga harus mengetahui kinerja nyata yang sudah dijalankan oleh pemerintah saat ini. Sebagai contoh Presiden Jokowi senantiasa mengunjungi daerah-daerah terpencil dan terluar. Disitu ia akan berkoordinasi melihat apa yang sudah dan belum dapat dirasakan oleh masyrakat setempat. Misalnya pembangunan infrastruktur, listrik, membangun bandara di pulau-pulau terluar, membuat jalan tol secara merata dari Sumatra, Jawa hingga Papua. Presiden juga berhasil mendorong Kementerian ATR/BPN meningkatkan sertifikat tanah yang di keluarkan tiap tahunnya dari 400 ribu per tahun (membutuhkan 160 tahun untuk selesai) menjadi 5,2 juta tahun lalu. Kepemilikan sertifikat akan memudahkan masyarakat mendapatkan modal usaha sehingga menggerakkan perekonomian rakyat,” ujarnya

Adapun Yuke Yurike, Ketua Bidang UKM, Koperasi dan Start Up HIPMI, memberikan apresiasi kepada pemerintahan Jokowi yang di nilai sangat pro terhadap pengusaha muda dan UMKM.

Namun ia memberikan masukan untuk memperhatikan usaha mikro yang belum cukup berkembang.

Searah dengan harapan presiden HIPMI siap bekerjasama dengan pemerintah untuk menciptakan pengusaha baru dikalangan generasi muda yang handal.

Berbagai komunitas yang hadir, turut aktif memberikan masukan positip dari berbagai aspek seperti masalah ekonomi, sosial budaya, iptek, pertahanan dan keamanan, dan terkait hal-hal kepemudaan di era “ZamanNow” yang kekinian.

Merekapun sepakat untuk berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi- JK saat ini.

“Pencapaian kinerja Presiden dan para pembantunya sejauh ini telah cukup memuaskan perhatian generasi muda Indonesia. Dan kinerja nyata itu sangat membantu anak muda kita untuk tidak mudah terintimidasi dengan gerakan radikalisme atau menelan berita hoax yang sengaja menjatuhkan pemerintah, seperti anti-islam tidak sejalan dengan fakta akan latar belakang presiden yang dekat dengan kelompok islam, “ ujar Lexyndo Hakim, dari Komunitas Banteng Muda (KBM).

Menutup acara kemarin, Diaz Hendropriyono menegaskan #DengarYangMuda akan terus disosialisasikan diberbagai Provinsi untuk terus bisa mendengar suara generasi muda yang di nilainya akan menjadi ahli waris penerus kejayaan Indonesia di era milenial saat ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas