Todung Terkejut Saat Diminta Jokowi Jadi Dubes Norwegia dan Islandia
"Saya terkejut, saya sendiri tidak diberitahu sebelumnya tapi langsung ditunjuk ke Oslo," tutur Todung.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengacara senior Todung Mulya Lubis tidak menyangka dirinya ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Duta Besar RI untuk Norwegia merangkap Islandia.
Penunjukan tersebut dilakukan melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi setela dia pulang dari kunjungan dari luar negeri.
"Saya dipanggil oleh Menlu, ketika saya pulang dari luar negeri dan dikatakan bahwa Presiden meminta saya untuk berangkat ke Oslo (Ibu kota Norwegia) sebagai dubes. Saya terkejut, saya sendiri tidak diberitahu sebelumnya tapi langsung ditunjuk ke Oslo," tutur Todung seusai dilantik Presiden bersama dubes lainnya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Baca: Todung Mulya Lubis: Indeks Negara Hukum Indonesia Tidak Mengalami Kemajuan
Todong menilai, Norwegia merupakan negara yang jauh dari Indonesia dan merupakan tempat dinamis untuk Hak Asasi Manusia (HAM), lingkungan hidup, dan energi, dimana hubungan Indonesia dengan Norwegia sangat kontruktif.
"Tapi banyak sekali kebijakan-kebijakan yang mesti dilakukan untuk membawa investasi dari Norwegia ke Indonesia untuk melakukan hubungan kebudayaan, pendidikan dengan Norwegia, dan saya cukup exited untuk berangkat ke sana," tutur Todung.
Todong mengaku tidak merasa kesulitan ditugaskan ke Norwegia, mengingat dirinya sudah malang melintang dalam dunia HAM, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), akademisi, bidang profesional, serta telah memiliki jaringan internasional.
"Ini satu tantangan baru yang saya akan hadapi, saya percaya mampu mendayagunakan semua network," ucap Todung.
Sementara terkait merangkap dua negara, Todung menilai hal tersebut adalah suatu yang biasa dilakukan oleh dubes-dubes karena jika ditempatkan satu orang satu, maka biaya yang dikeluarkan negara akan lebih besar, terlebih penduduk di beberapa negara tidak terlalu banyak.
"Islandia itu penduduknya 326 ribu sekian, jadi kecil sekali, kemudian WNI di Noewegia itu ada sekitar 6 ribu. Di Oslo sendiri ada sekitar seribu, banyak yang bekerja di bidang energi, perikanan, dan bidang kelautan," papar Todung.