Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kuasa Hukum Novel Baswedan: TGPF Satu-satunya Pilihan untuk Jokowi

Tim kuasa hukum Novel Baswedan menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera menuntaskan kasus penyerangan terhadap kliennya.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kuasa Hukum Novel Baswedan: TGPF Satu-satunya Pilihan untuk Jokowi
Tribunnews.com/ Fahdi Fahlevi
Anggota kuasa hukum Novel Baswedan, Yeti Andriani. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim kuasa hukum Novel Baswedan menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera menuntaskan kasus penyerangan terhadap kliennya.

Menurut seorang anggota kuasa hukum Novel, Yeti Andriani, Jokowi harus segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) demi mengungkap kasus tersebut.

"Buat kami kuasa hukum Novel, karena kasus ini penuh konspirasi. TGPF menjadi satu-satunya pilihan yang harus dipilih Presiden Jokowi," kata Yeti saat memberikan orasi di depan Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (22/2/2018).

Baca: Alasan Keamanan, Novel Baswedan Dijemput di Landasan Pacu Bandara Soekarno-Hatta

Menurut Yeti, kasus tersebut penuh dengan kejanggalan dan konspirasi.

Apalagi kasusnya sudah mandeg hingga 10 bulan lebih.

Berita Rekomendasi

"Ini harus jadi cambuk dan alarm bagi presiden Jokowi. Kasus ini mandeg di kepolisian hingga 10 bulan. Polisi harus didorong lebih maju, karena sejak awal kami sudah menemukan kejanggalan di kasus Novel," kata Yeti.

Baca: KPK Masih Pikirkan Penugasan Untuk Novel Baswedan Selama di Indonesia

Seperti diketahui, Novel direncanakan akan tiba di Gedung KPK pada pukul 13.00 WIB. Setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 11.00 WIB.

Novel baru saja menjalani operasi tambahan untuk penyembuhan mata kirinya.

Baca: Puluhan Pria Berseragam Loreng-loreng Jaga KPK Jelang Kehadiran Novel Baswedan

Operasi tambahan pada mata kiri Novel dilakukan karena setelah dilakukan pemeriksaan dan konsultasi antara dokter ahli Singapura dan Inggris, terdapat kondisi belum maksimalnya pertumbuhan selaput mata kiri bagian tengah.

Novel telah menjalani sejumlah perawatan untuk mengembalikan penglihatannya di Singapura sejak sepuluh bulan terakhir.

Hingga saat ini, belum ada kejelasan dari siapa pelaku yang menyiram air keras ke mata Novel tersebut.

Meski diketahui sejauh ini sejumlah saksi telah diperiksa oleh aparat kepolisian demi menemukan motif dan siapa dalang dibalik pelaku teror tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas