Moeldoko dan 5 Menteri Pastikan Kesinambungan Penanganan Pelayanan Kesehatan di Asmat
Di Agats, Kepala Staf Kepresidenan meninjau penyediaan air bersih untuk warga yang dapat digunakan untuk 20 ribu orang.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bersama sejumlah Menteri terjun langsung ke Agats, ibukota Kabupaten Asmat, Papua, guna memastikan kesinambungan program penanganan pelayanan kesehatan dan program perbaikan kualitas hidup masyarakat Asmat.
Adapun Menteri yang ikut bersama Moeldoko adalah Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Idrus Mahram.
Status Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak dan Gizi Buruk di Asmat yang ditetapkan Pemerintah sejak pertengahan Januari hingga pertengahan Februari 2018, masih dilanjutkan dalam bentuk satuan tugas berjangka menengah dan panjang. Jangka menengah akan berakhir pada 31 Desember 2018, sedangkan jangka panjang akan sampai tahun 2024.
Rombongan Moeldoko tiba Kamis (22/2/2018) di Agats, ibukota Kabupaten Asmat, Papua.
Di Agats, Kepala Staf Kepresidenan meninjau penyediaan air bersih untuk warga yang dapat digunakan untuk 20 ribu orang. Tantangannya di sini warga harus antre.
Baca: DPR Akan Hargai Apapun Keputusan Presiden
“Sedang dipikirkan untuk membuat beberapa titik ambil, sehingga lebih menyebar,” kata Moeldoko seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Kamis (22/2/2018).
Kepala Staf Kepresidenan juga meninjau pelayanan kesehatan terpadu pelayanan gizi buruk di GOR Agats yang dapat menjangkau 10 puskesmas.
“Jangan terlalu banyak anak, kalau terlalu banyak, pusing kita. Anak-anak kita harus sehat, supaya dapat pendidikan lebih baik,” ucap Moeldoko.
Dalam kunjungan tersebut, para menteri juga akan mengecek sarana dan prasarana kesehatan dan air bersih, serta berkoordinasi untuk menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyelesaikan persoalan kesehatan secara lebih terintegrasi dengan melibatkan berbagai kementerian.
Sarana dan prasarana yang saat ini sudah dapat dimanfaatkan masyarakat antara lain adalah sarana penyediaan air bersih, dan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah baru yang lebih besar.
Selain itu, akan ada kegiatan pembagian Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar, serta dialog dengan warga.
Sebelumnya, Bupati Asmat Elisa Kambu, dalam rapat koordinasi di pos komando pelayanan kesehatan, Rabu (21/2/2018), menyatakan terima kasihnya atas dukungan Pemerintah dan masyarakat dari berbagai penjuru tanah air dalam membantu masyarakat Asmat menghadapi kasus gizi buruk dan campak di wilayahnya.
“Semoga bantuan dan dukungan kepada masyarakat menjadi berkat bagi masyarakat Asmat, dan semua pihak yang telah mengulurkan tangannya untuk masyarakat juga mendapatkan berkat,” ujarnya.
Dalam rapat koordinasi itu juga, Komandan Satgas Lapangan Brigjen TNI Asep Gunawan mengatakan bahwa penanganan dan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dalam jangka menengah dan panjang akan dipimpin oleh Bupati Asmat dengan Wakil Komandan adalah Komandan Kodim Asmat.
Sementara itu Deputi V Kepala Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardani dalam rapat tersebut juga menambahkan pentingnya memastikan bahwa pelaksanaan program ini dapat menyentuh akar permasalahan, tidak hanya menyangkut urusan kesehatan semata-mata.
“Yang juga harus diperhatikan adalah bagaimana memastikan supaya program ini dapat berjalan secara efektif, dengan tetap mempertimbangkan budaya masyarakat setempat,” ujarnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.