Percepat Pengusutan Kasus Novel Baswedan, KPK-Polri Telah Bentuk Tim Penghubung Informasi
"Penanganan kasus masih berjalan di Polri. Ada tim penghubung untuk koordinasi informasi yang sudah ditugaskan KPK juga."
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri telah menjalin kerjasama antar lembaga untuk berbagi informasi guna mempercepat pengungkapan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.
"Penanganan kasus masih berjalan di Polri. Ada tim penghubung untuk koordinasi informasi yang sudah ditugaskan KPK juga. (Tetapi) sejauh ini pelaku belum ditemukan," ujar Kabiro Humas KPK, Febri Diansyah, melalui pesan singkat, Kamis (21/2/2018).
Menurut Febri, KPK berharap pihak kepolisian mampu mempercepat penyidikan kasus tersebut dan mengungkap aktor di balik teror yang diterima Novel Baswedan.
Baca: Haris Azhar Unggah Foto Kepulangan Novel Baswedan
"KPK tentu tetap ingin pelaku penyerangan ini diungkap. Bagi KPK serangan terhadap Novel Baswedan merupakan serangan terhadap KPK juga," jelas Febri.
Novel dikabarkan akan kembali ke Jakarta, Kamis (21/2/2018).
Novel akan disambut pimpinan KPK saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.
Baca: Bupati Ngada dan Penyuapnya Kembali Diperiksa Silang KPK
Seperti diketahui, Novel baru saja menjalani operasi tambahan untuk penyembuhan mata kirinya.
Operasi tambahan pada mata kiri Novel dilakukan karena setelah dilakukan pemeriksaan dan konsultasi antara dokter ahli Singapura dan Inggris, terdapat kondisi belum maksimalnya pertumbuhan selaput mata kiri bagian tengah.
Novel telah menjalani sejumlah perawatan untuk mengembalikan penglihatannya di Singapura sejak sepuluh bulan terakhir.
Baca: Novel Baswedan: Terimakasih Presiden Jokowi Telah Bantu Pengobatan Saya Selama Di Singapura
Hingga saat ini, belum ada kejelasan dari siapa pelaku yang menyiram air keras ke mata Novel tersebut.
Meski diketahui sejauh ini sejumlah saksi telah diperiksa oleh aparat kepolisian demi menemukan motif dan siapa dalang dibalik pelaku teror tersebut.