Terdapat 90 Titik Panas Ditemukan di Indonesia Dalam 24 Jam Terakhir
Berdasarkan pantauan titik panas(hotspot) dalam 24 jam terakhir dari satelit Aqua, Terra, SNNP pada catalog modis LAPAN pada Rabu (21/2/2018) pukul 07
Penulis: Srihandriatmo Malau
"Gubernur menetapkan status siaga darurat karhutla berdasarkan pertimbangan telah ditetapkannya beberapa kabupaten/kota di wilayahnya yang menetapkan siaga darurat karhutla, adanya peningkatan jumlah titik panas (hotspot), masukan dari BPBD dan pengalaman pengananan karhutla sebelumnya," jelas Sutopo.
Baca: AAJI Gelar Acara Puncak DRiM 2018
Dengan pemberlakuan siaga darurat maka, menurutnya, ada kemudahan akses dalam penanganan karhutla, baik pengerahan personil, komando, logistik, anggaran dan dukungan dari pemerintah pusat.
"Jalur komando penanganan lebih mudah koordinasinya," jelas Sutopo.
Apalagi imbuhnya, daerah- daerah yang berada di sekitar garis khatulistiwa saat ini memasuki musim kemarau periode pertama seperti Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah yang memiliki pola hujan ekuatorial.
Kemudian antara pertengahan Januari hingga Maret kemarau pertama. Lalu Maret-Mei masuk musim penghujan dan selanjutnya Juni-September kemarau kedua yang lebih kering.
Karhutla umumnya meningkat pada periode kedua musim kemarau ini.
"Ini sesuai pola hujan ekuatorial dicirikan oleh tipe curah hujan dengan bentuk bimodial (dua puncak hujan) yang biasanya terjadi sekitar bulan Maret dan Oktober atau pada saat terjadi ekinoks," jelasnya. (*)
Simak videonya di atas!(*)