Pimpinan KPK Kecewa Skor Indeks Persepsi Korupsi Stagnan
Survei tersebut menunjukkan skor IPK Indonesia sebesar 37 atau sama seperti tahun sebelumnya.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode Muhammad Syarif, mengaku kecewa dengan hasil survei Transparency International Indonesia (TII) tentang skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tahun 2017.
Survei tersebut menunjukkan skor IPK Indonesia sebesar 37 atau sama seperti tahun sebelumnya.
"Pertama-tama agak kecewa dengan hasil yang tidak bertambah," ujar Laode melalui pesan singkat.
Menurut Syarif, ada dua penyebab utama yang membuat skor IPK tidak berubah seperti tahun lalu. Dua hal tersebut yakni, korupsi di sektor politik dan penegakan hukum masih dianggap sangat tinggi.
Baca: Jokowi, Tjahjo, Yasonna, Kompak Berkemeja Merah, Megawati Justru Kenakan Atasan Hitam
"Dua hal itu yang selalu konsisten rendah dari tahun-ke tahun," kata Laode.
Syarif mengatakan selain korupsi di sektor politik dan penegakan hukum yang masih tinggi, TII juga menambahkan satu kompisit baru yang bernama 'variety femocracy project' yang tahun sebelumnya tidak dipakai.
"Sehingga pembaginya menjadi banyak dan berakibat pada stagnannya indeks Indonesia pada skor 37," kata Laode.