Abu Bakar Baasyir Harus Pakai Kaos Kaki Ketat, BNPT Bantah Tidak Izinkan Berobat
Menurutnya, pemerintah sudah mengabulkan permohonan pembebasan bersyarat dari pihak ulama dan pengacara.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hendra Gunawan
Anak Abu Bakar Baasyir, Abdul Rochim Baasyir mengatakan, selama ini pengobatan ayahnya, selalu terkendala di Badan Nasional Penanggulanagan Terorisme (BNPT) dan pihak Detasemen Khusus 88 anti-terorisme.
Padahal, lanjut dia, pihak lapas dan kementerian hukum dan HAM, sudah memberikan izin perawatan.
"Justru yang menghalangi ini orang dari BNPT. Kemenkumham dan lapas sudah oke. Mereka mengizinkan Pak Ustaz untuk perawatan," jelasnya.
Baca: Pesona Cantiknya Istri Kedua Pelawak Parto Dina Risti yang 'Multitalentit', Penasaran?
Satu bulan lalu, pihak keluarga juga sudah memberikan surat kepada pihak lapas dan BNPT untuk melakukan pengobatan di RSCM. Tetapi, tidak ada tanggapan dari BNPT. Alasannya, ada hal lain yang sedang dilakukan.
"Alasannya macam-macam mereka. Yang ini lah, yang itu lah. Jadi, sampai sekarang, tidak bisa ke rumah sakit," katanya.
Padahal, usia yang sudah renta dan beberapa urat saraf di kaki yang sudah mulai tidak berfungsi secara baik, kata Abdul, bukan tidak mungkin hal paling buruk terjadi.
"Ada saraf yang ke jantung itu sudah kena. Jadi, memang harus intensif perawatannya," tandasnya.
Juru Bicara BNPT, Irfan Idris membantah hal tersebut. Menurutnya, BNPT sudah memberikan izin berobat bagi Abu Bakar Baasyir di RSCM. Rekomendasi itu sudah keluar beberapa bulan lalu.
"Sudah kok. Sudah ada rekomendasinya. Kami sudah setujui permintaan kuasa hukum dan keluarga," tegas dia.
Hanya saja, jelas Irfan, Baasyir selalu menolak untuk diberikan perawatan ke rumah sakit.
"Beliaunya yang selalu bilang "tidak terimakasih, tidak usah" ya kita mau bagaimana lagi?" ujarnya.
BNPT menolak untuk dikatakan menghalangi pengobatan. Pihaknya, akan tetap memberi akses pengobatan semua narapidana dari kasus tindak terorisme, termasuk Abu Bakar Baasyir.
"Sesama manusia lah. Kami paham, penyakit beliau. Kami sudah mempersilakan, tapi beliau yang tidak mau," ungkapnya.(tribunnews.com/amriyono prakoso)