Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kalapas Gunung Sindur Bingung Ada Usulan Ba'asyir akan Dijadikan Tahanan Rumah

Kepala Lapas Gunung Sindur Bogor, David Hasudungan Gultom belum menerima permohonan apapun dari pihak terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kalapas Gunung Sindur Bingung Ada Usulan Ba'asyir akan Dijadikan Tahanan Rumah
Tribunnews.com/Amriyono Prakoso
Terpidana kasus tindak terorisme, Abu Bakar Baasyir terlihat memakai kursi roda untuk masuk ke dalam klinik eksekutif ruang Kencana, RSCM Jakarta, Kamis (1/3/2018). 

Ia menegaskan, rumah dinas atau inventaris lapas di sekitar Lapas Gunung Sindur hanya untuk pegawai atau pejabat lapas terkait.

Baca: Tiga Bintang Film Dewasa Jepang Tak Menolak Jika Ditawari Pekerjaan di Indonesia

"Enggak ada peraturannya. Warga binaan atau narapidana bisa menjalani hukuman di luar lapas saat dia menjalani asimilasi. Itu salah satu tahap menuju kembali ke masyarakat agar dapat Pembebasan Bersyarat. kerja pagi dan pulang sore," jelas David.

"Rumah untuk pegawai ada di sekitar lapas kami. Tapi, bukan diperuntukkan untuk kamar warga binaan yang menjalani hukuman. Di KUHAP diatur soal tahanan rumah dan tahanan kota. Tapi, bukan untuk narapidana. Itu yang saya bingung bagaimana bisa tahanan rumah untuk yang narapidana. Sudah jelas putusannya, jaksa mengeksekusi terpidana untuk menjalani hukuman pidana di lapas," sambungnya.

Usulan agar Ba'asyir menjadi tahanan rumah kali pertama dimintakan oleh putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim Ba'asyir, kepada Menteri Pertahanan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dalam pertemuan pada 27 Februari 2018.

Ryamizard melaporkan kepada Presiden Jokowi tentang adanya permintaan dari keluarga agar Ba'asyir dipindahkan dari Lapas Gunung Sindur Bogor, Jawa Barat, ke rumahnya di Sukoharjo, Jawa Tengah, dan diubah statusnya menjadi tahanan rumah.

Alasannya, karena kesehatan Ba'asyir semakin menurun dan agar keluarga bisa merawatnya secara langsung jika menjadi tahanan rumah.

Berita Rekomendasi

Jokowi menyetujui keinginan keluarga itu. Bahkan, Jokowi selaku presiden telah mendapatkan informasi tentang menurunnya kesehatan Ba'asyir dan memang berencana mengubah statusnya menjadi tahanan rumah.

"Itu memang idenya beliau (Presiden). Jadi yang penting dia (Ba'asyir) menjadi tahanan rumah saja lebih bagus. Kan ada saudara, anak, cucu, kayak di rumah sendiri," ujar Ryamizard.

Menko Polhukam Wiranto menyatakan akan menggelar rapat terlebih dahulu dengan pimpinan kementerian dan lembaga terkait untuk membahas usulan tahanan rumah untuk narapidana Ba'asyir ini.

Terkini, justru Ba'asyir tidak ingin dipindahkan ke Solo.

Ia justru berharap bisa menjalani hukuman di rumah di sekitar Lapas Gunung Sindur Bogor. (Tribun Network/abdul qodir)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas