Sepenggal Kisah Bintalsik 73 CPNS Kementerian PANRB di Rindam Jaya
Bintalsik yang diselenggarakan di Markas Rindam Jaya menjadi pengalaman berharga 73 peserta dimulai sejak 19 Februari 2018.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
Laman Kementerian PANRB (menpan.go.id), Senin (5/3/2018) menjelaskan, Rindam Jaya merupakan suatu wadah untuk menggembleng, membentuk dan melatih prajurit untuk menghasilkan suatu angkatan bersenjata yang profesionalisme kemiliteran serta kejuangan guna menghadapi setiap ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.
"Tempat ini sengaja dipilih untuk menggembleng CPNS Kementrrian PANRB tahun 2018, dengan harapan para CPNS ini nantinya bisa menjadi ASN yang profesional, memiliki disiplin dan integritas tinggi," demikian tulis Kementerian PANRB.
Lebih lanjut Fatin menuturkan, Bintalsik ini cukup berat, terlebih pada hari hari pertama.
Pelatih meminta seluruh peserta untuk mengumpulkan alat komunikasi (handphone/Hp) yang telah dimatikan terlebih dulu kedalam sebuah kantong plastik.
Selain tidak bisa menggunakan telepon pintarnya, selama enam hari ibu muda ini juga tidak bisa bertemu dengan buah hatinya.
Padahal, saat biasanya setiap hari Fatin bisa bercengkerama dan memberikan ASI secara langsung kepada anaknya pada sore hari.
Namun selama mengikuti Bintalsik, ASI dikumpulkan di tempat yang telah ditentukan, kemudian diambil keluarganya, tetapi tidak boleh bertemu muka.
Tak pelak, saat-saat membahagiakan yang biasa terjadi sehari-hari, tidak bisa dilakukan selama Bintalsik yang berlangsung dari tanggal 19 – 24 Februari 2018 silam.
Malam hari pun demikian, ia tidak bisa bercengkerama dengan anak dan keluarganya.
Apa yang dialami Fatin juga dirasakan rekannya CPNS, yakni Vani.
Vani juga belum lama memiliki baby.
“Saya tidak bisa memberikan secara langsung kepada keluarga, tapi dari pelatih yang akan memberikan. Siang dan sore hari diambil,” kisah Vani.
Fatin dan Vani merupakan sosok ibu muda yang bersama dengan 71 CPNS Kementerian PANRB mengikuti Bintalsik di ‘Kawah Candradimuka’ dengan berbagai latihan ala militer.
Memang, Fatin mendapat porsi latihan fisik yang berbeda dari rekan rekan lainnya, mengingat kondisi yang saat ini masih menyusui dan pasca operasi cesar.
Meski begitu dirinya tetap diminta untuk menyaksikan latihan fisik yang dijalani kawan-kawannya dari kejauhan.