Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketemu Nyak Sandang, Bamsoet: Kita Harus Merasa Malu dan Introspeksi

Bagi Bamsoet, kisah tersebut meneguhkan bahwa sejak dulu kala masyarakat kita kental dengan sikap gotong royong dan cinta Tanah Air

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Ketemu Nyak Sandang, Bamsoet: Kita Harus Merasa Malu dan Introspeksi
Istimewa
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menyambut kedatangan Nyak Sandang di ruangannya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (5/4/2018) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo merasa terhormat menerima kehadiran Nyak Sandang, salah satu tokoh aceh yang menyumbang pembelian pesawat pertama Republik Indonesia, Seulawah RI-001.

Di usianya yang ke-91 tahun, Nyak Sandang masih terlihat sehat dan mampu mengingat berbagai kisah perjuangannya di masa lampau.

 "Saya memberikan hormat yang sebesar-besarnya kepada Nyak Sandang. Kehadiran beliau menjadi momen penting bagi DPR RI agar bisa belajar banyak dari keteladanannya dalam berkorban untuk bangsa dan negara. Bayangkan, di masa sulit awal kemerdekaan beliau dan masyarakat Aceh lainnya telah rela menyumbang untuk negara," ujar Bamsoet berdasarkan keterangan pers yang diterima, Kamis (5/4/2018).

Baca: Ratna Sarumpaet: Kok Ditindak? Memang Dia Ngapain? Memang Berurusan Sama Ratna Sarumpaet dosa?

Datang menemani Nyak Sandang politikus asal Aceh Nasir Djamil (Fraksi PKS) dan Muslim Ayub (Fraksi PAN).  

Hadir pula anggota Fraksi Golkar Muhkhamad Misbakun, anggota Fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni serta Anggota Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu.

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo
Ketua DPR Bambang Soesatyo didampingi Nasir Djamil (Fraksi PKS) dan Muslim Ayub (Fraksi PAN), Anggota Fraksi Golkar Muhkhamad Misbakun, anggota Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni serta Anggota Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu saat bertemu Nyak Sandang di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (5/4/2018). (ISTIMEWA)

Nyak Sandang sendiri baru saja melakukan operasi katarak di RSPAD Gatot Soebroto.

BERITA TERKAIT

Bamsoet terlihat serius menyimak kisah Nyak Sandang. Bagi Bamsoet, kisah tersebut meneguhkan bahwa sejak dulu kala masyarakat kita kental dengan sikap gotong royong dan cinta Tanah Air.

"Sebagai generasi yang menikmati kemerdekaan, kita harusnya malu dan introspeksi diri. Jika dahulu para leluhur dan orang tua mau berjuang, bahkan sampai patungan membeli pesawat, kenapa sekarang kita malah sibuk bertengkar antar sesama anak bangsa? Sejatinya, DNA bangsa Indonesia adalah kegotongroyongan. Ini yang jangan sampai hilang," ujar Bamsoet. 

Baca: Hingga Kini, sudah 10 Laporan yang Masuk ke Polisi soal Puisi Sukmawati

Politisi Partai Golkar ini mengungkapkan, masih ada dua keinginan Nyak Sandang lainnya yang belum tercapai. Pertama, menunaikan ibadah haji bersama keluarga.

Kedua mendirikan masjid di kampung halamannya, di Lamno, Aceh Jaya.

"Saat bertemu Presiden Jokowi, Nyak Sandang menyampaikan tiga permintaan. Operasi katarak sudah dilakukan. Dua lainnya yaitu mendirikan masjid di kampung halamannya serta menunaikan ibadah haji masih dalam proses. Saya berjanji kepada Nyak Sandang akan mengkomunikasikan kembali permintaan beliau kepada Presiden Jokowi," ujar Bamsoet.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas